Suara.com - Megabintang Paris Saint-Germain (PSG), Neymar tampil cemerlang dan menjadi inspirator kemenangan vital timnya atas tuan rumah Manchester United (MU) dalam laga matchday 5 Grup H Liga Champions 2020/2021.
Penyerang berusia 28 tahun itu tampil prima dengan menyumbang dua gol dalam kemenangan 3-1 PSG di Old Trafford, Kamis (3/12/2020) pagi WIB.
Gol Neymar saat laga baru berjalan enam menit membuka keunggulan tim tamu di kandang Manchester United.
Tim tuan rumah sempat bangkit dan menyamakan skor jadi 1-1 lewat gol Marcus Rashford pada menit ke-32.
Baca Juga: Daftar Top Skor Liga Champions: Morata, Rashford dan Haaland Memimpin
Akan tetapi, dewi fortuna kemudian datang kepada PSG di babak kedua. Tim asuhan Thomas Tuchel itu mendapat 'durian runtuh' dengan sepasang momen krusial yang terjadi hanya dalam kurun waktu dua menit.
Marquinhos membawa PSG kembali unggul di Old Trafford lewat golnya yang sarat berbau offside pada menit ke-69.
Semenit berselang, gelandang enerjik Manchester United, Fred diusir wasit setelah menerima kartu kuning kedua.
Setelah dua momen tersebut, PSG pun mendapat angin dan mendominasi tuan rumah, setelah laga sebelumnya sempat berjalan ketat dengan kedua tim saling jual-beli serangan.
Saat Manchester United jor-joran melancarkan serangan untuk mendapatkan gol penyeimbang, PSG pun mencuri gol ketiga di injury time lewat sebuah serangan balik cepat yang diakhiri Neymar, sekaligus mengunci kemenangan vital 3-1.
Baca Juga: Klasemen Liga Champions Usai Matchday Kelima: MU kalah, Grup H Memanas
Dengan kemenangan ini, PSG yang posisinya tadinya sempat mengkhawatirkan, kini melompat naik ke puncak klasemen sementara Grup H, yang disebut-sebut banyak orang sebagai grup neraka.
PSG kini menduduki pucuk klasemen dengan koleksi 9 poin dari 5 pertandingan, hanya unggul head-to-head atas Manchester United yang menempati peringkat kedua serta RB Leipzig yang berada di posisi ketiga.
Ya, dengan tiga tim mengoleksi poin sama, situasi grup ini memang sangat-sangat ketat menyambut matchday terakhir fase grup pada tengah pekan depan.
Ketiga tim masih sama-sama berpeluang besar untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2020/2021, ataupun juga turun kasta ke Liga Europa.
Pada laga pamungkas tengah pekan depan, PSG hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos ke babak 16 besar saat menjamu Istanbul Basaksehir di Paris.
Demikian pula Manchester United, yang hanya membutuhkan satu poin saat bentrok dengan tuan rumah RB Leipzig di Jerman, untuk melenggang ke perdelapanfinal Liga Champions musim ini.
Usai laga Manchester United vs PSG, Neymar, megabintang Los Rogue et Bleu --julukan PSG-- yang menjadi bintang lapangan pun melontarkan pernyataan yang cukup congkak.
Sebelum laga, PSG memang sempat dihadapkan pada prospek menakutkan turun kasta ke Liga Europa. Namun, kemenangan 3-1 membuat posisi mereka kini sangat nyaman menyambut matchday pamungkas.
Neymar sesumbar bahwa keputusannya hengkang ke PSG dari Barcelona pada 2017 lalu bukan untuk bermain di kasta kedua kompetisi Eropa, dalam hal ini yang dimaksud tentunya adalah Liga Europa.
"Itulah mengapa saya katakan bahwa kami perlu mengubah sikap dan menampilkan performa terbaik di Manchester ini, atau bisa-bisa kami melupakan mimpi di Liga Champions," tutur Neymar seperti dilansir Eleven Sports.
"Untungnya kami melakukan itu. Pada laga ini, kami menghidupkan kembali mimpi kami. Tentu, saya tidak pernah tersingkir di (fase grup) Liga Champions atau bermain di Liga Europa," sambung megabintang Timnas Brasil itu.
"Itu sama sekali tidak pernah terlintas dalam pikiran saya, bermain di Liga Europa. Itu tidak akan pernah menjadi hal yang bagus," sesumbar Neymar.
"Ketika saat-saat sulit ini datang, saya mampu berkembang dan mengambil tanggung jawab saya. Saya tidak datang ke PSG untuk bermain di Liga Europa, percayalah!" tutupnya congkak.