Suara.com - Dokter pribadi Diego Maradona, Leopoldo Luque, menjadi sorotan usai diselidiki kepolisian karena dugaan 'pembuhunan secara tidak sengaja'.
Penyelidikan pihak berwajib dipicu oleh laporan ketiga putri Maradona, yakni Dalma, Giannina, dan Jana terkait perawatan jantung yang didapat ayah mereka di kediamannya di Tigre, sebelah utara Buenos Aires.
Setelah laporan itu, sekitar 30 polisi di Buenos Aires menggeledah rumah dan klinik pribadi milik Leopoldo Luque untuk memastikan kemungkinan adanya kelalaian dalam perawatan Maradona pasca operasi.
Dituduh membunuh Maradona, Luque dengan tegas membantahnya. Dia menegaskan telah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan legenda sepak bola Argentina tersebut.
Baca Juga: Rencana Timnas Indonesia U-19 TC di Spanyol Sudah Sampai Proses Akhir
Selain itu, Luque juga menyampaikan bahwa Maradona sempat mencurahkan keluh kesahnya karena terus berjuang untuk sembuh dari penyakitnya. Di depan media, Luque mengunkapkan curhatan legenda Napoli itu.
"Pada suatu momen, Maradona berkata kepada saya 'Seberapa jauh Anda ingin menyembuhkan saya doter, saya sudah sangat menderita'," kenang Luque membagikan curhatan Maradona dikutip dari Marca pada Selasa (1/12/2020).
Mendengar curhatan Maradona tersebut, Luque pun menyimpulkan jika legenda Argentina itu sudah menyerah berjuang untuk hidupnya karena terlalu menderita.
"Saya pikir Diego pada akhirnya berhenti berjuang. Dia sangat sedih dan saya melihatnya seperti itu. Dia menghukum dirinya sendiri dengan cara yang tidak akan saya izinkan sebagai temannya," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Diego Maradona dikabarkan meninggal dunia pda Rabu (25/11/2020) karena serangan jantung. Namun, hasil otopsi awal yang dilakukan menyebutkan Maradona meninggal karena menderita edema paru akut dan gagal jantung kronis.
Baca Juga: Usai Dicoret dari Timnas U-19, Yudha Febrian Kini Malah Asyik Piknik