"Memiliki titik api kotak penalti adalah penting bagi kami, kami belum benar-benar memilikinya sejak Romelu (Lukaku) pergi. Anthony (Martial), Marcus (Rashford), Mason (Greenwood) adalah tipe penyerang yang berbeda. Dia memberi kami keseimbangan dan perpaduan yang hebat. Kami ingin menggabungkannya dan Edinson memiliki pengaruh besar."
Cavani hanya sekali diturunkan sebagai starter selama ditangani Solskjaer saat mengalahkan Istanbul Basaksehir 4-1 di laga matchday 4, tengah pekan lalu.
Tetapi bukan hal mustahil dia kini menjadi pilihan utama Solksjaer, termasuk saat melawan PSG nanti yang berselisih tiga poin di belakang pasukan Solskjaer dan akan tersingkir jika kalah lagi melawan United.
Bagi Cavani sendiri, menyingkirkan Neymar, Kylian Mbappe dan Mauro Icardi yang merampas tempatnya di Parc des Princes, dari kompetisi elite Eropa, bakal menjadi pembalasan manis untuk sang bomber terhadap perlakuan PSG kepada dia.
Orang tua Cavani mengeluh PSG tidak menunjukkan rasa hormat yang semestinya didapatkan Cavani ketika menit bermainnya di bawah Thomas Tuchel berkurang drastis setelah Icardi datang musim panas tahun lalu.
Tuchel sendiri mendapatkan sorotan di tengah bertambahnya ketidakpuasan atas penampilan PSG di dalam dan luar negeri bekalangan ini.