Manchester United vs PSG: Pembuktian Edinson Cavani pada sang Mantan

Rully Fauzi Suara.Com
Selasa, 01 Desember 2020 | 15:55 WIB
Manchester United vs PSG: Pembuktian Edinson Cavani pada sang Mantan
Penyerang Manchester United, Edinson Cavani (kanan) meluapkan emosinya setelah membobol gawang Southampton pada laga Liga Inggris 2020/2021 di St. Mary's Stadium, Minggu (29/11/2020) malam WIB. [MIKE HEWITT / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Edinson Cavani telah membuktikan mengapa dirinya diganjar kontrak dua tahun oleh Manchester United, ketika membawa timnya berbalik menang padahal sudah tertinggal 0-2 saat melawan Southampton di Liga Inggris akhir pekan lalu.

Penyerang kawakan asal Uruguay itu masuk lapangan sebagai pemain pengganti saat United tertinggal 0-2 saat half-time, guna mencetak dua gol dan merancang satu gol lainnya yang dicetak Bruno Fernandes.

Tetapi sukses itu dirusak oleh kemungkinan Cavani terkena larangan sementara bermain di Liga Inggris gara-gara postingan gegabah dia di media sosial.

Pemain berusia 33 tahun itu menulis kata dalam bahasa Spanyol "negrito" yang berarti si kulit hitam kecil saat berterima kasih kepada seorang temannya yang memberikan ucapan selamat kepada dia.

Baca Juga: Ederson Klaim Dirinya Eksekutor Penalti Terbaik di Manchester City

Namun, Cavani akan siap turun dalam reuni dengan Paris Saint-Germain di laga matchday 5 Grup H Liga Champions 2020/2021, Kamis (3/12/2020) dini hari WIB yang menjadi kesempatannya membalaskan dendam karena telah disingkirkan sang juara Ligue 1 Prancis.

Top skor sepanjang masa PSG itu dibiarkan hengkang dengan status bebas transfer ketika kontraknya berakhir Juni lalu, dan dibiarkan menggantung ketika klub Paris itu mencapai final Liga Champions untuk pertama kalinya pada Agustus.

Cavani 'memanjakan' dirinya di kampung halamannya di Uruguay sampai United 'memanggil' dia pada hari-hari terakhir jendela transfer Oktober lalu dengan kesepakatan senilai 210 ribu pounds (sekira Rp 3,9 miliar) per pekan.

Tujuh bulan absen dari lapangan saat masih berkostum PSG lantaran cedera dan masalah kebugaran membuat Cavani membutuhkan waktu untuk bermain bagus bagi Manchester United, sampai kemudian dampaknya terasa sekali saat melawan Southampton.

Dalam laga tersebut, dia memamerkan naluri predatornya di dalam kotak penalti lawan sehingga membuat pasukan Ole Gunnar Solskjaer terlihat mengerikan di depan gawang.

Baca Juga: Prediksi Shakhtar Donetsk vs Real Madrid di Liga Champions Malam Ini

"Edinson sudah sangat berpengalaman dan telah mencetak begitu banyak gol dan bermain sepakbola begitu lama. Dia sering berada di antara posisi-posisi itu, dia sudah menyaksikan pertandingan ini sebelumnya, dia telah mencetak gol seperti itu sebelumnya," kata Solskjaer selaku manajer Manchester United, seperti dilansir AFP.

"Memiliki titik api kotak penalti adalah penting bagi kami, kami belum benar-benar memilikinya sejak Romelu (Lukaku) pergi. Anthony (Martial), Marcus (Rashford), Mason (Greenwood) adalah tipe penyerang yang berbeda. Dia memberi kami keseimbangan dan perpaduan yang hebat. Kami ingin menggabungkannya dan Edinson memiliki pengaruh besar."

Cavani hanya sekali diturunkan sebagai starter selama ditangani Solskjaer saat mengalahkan Istanbul Basaksehir 4-1 di laga matchday 4, tengah pekan lalu.

Tetapi bukan hal mustahil dia kini menjadi pilihan utama Solksjaer, termasuk saat melawan PSG nanti yang berselisih tiga poin di belakang pasukan Solskjaer dan akan tersingkir jika kalah lagi melawan United.

Bagi Cavani sendiri, menyingkirkan Neymar, Kylian Mbappe dan Mauro Icardi yang merampas tempatnya di Parc des Princes, dari kompetisi elite Eropa, bakal menjadi pembalasan manis untuk sang bomber terhadap perlakuan PSG kepada dia.

Orang tua Cavani mengeluh PSG tidak menunjukkan rasa hormat yang semestinya didapatkan Cavani ketika menit bermainnya di bawah Thomas Tuchel berkurang drastis setelah Icardi datang musim panas tahun lalu.

Tuchel sendiri mendapatkan sorotan di tengah bertambahnya ketidakpuasan atas penampilan PSG di dalam dan luar negeri bekalangan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI