Suara.com - Fakta terbaru kembali terungkap dalam investigasi kematian Diego Maradona. Seminggu sebelum dikabarkan meninggal dunia Maradona sempat terjatuh yang menyebabkan kepalanya terbentur, tapi dia tidak dirawat selama tiga hari.
Diego Maradona meninggal dunia di usia 60 tahun pada Rabu (25/11/2020). Legenda sepak bola Argentina ini diklaim meninggal karena serangan jantung.
Namun, setelah kematian Maradona muncul berbagai kejanggalan. Apalagi ketiga putri Maradona, yakni Dalma, Giannina dan Jana membuat laporan terkait perawatan jantung yang didapat ayah mereka di kediamannya di Tigre, utara Buenos Aires.
Polisi kemudian membuat penyelidikan atas tuduhan kelalaian medis. Polisi sempat menggerebek rumah dan klinik dokter pribadi Maradona. Perawat pribadi legenda Napoli juga sempat diminta pernyataannya.
Baca Juga: Rencana Timnas Indonesia U-19 TC di Spanyol Sudah Sampai Proses Akhir
Dinukil dari laporan The Sun pada Selasa (1/12/2020) ada fakta terbaru yang terungkap dari investigasi tersebut. Melalui pengacaranya, perawat pribadi yang bernama Gisela Madrid mengatakan bahwa Maradona sempat terjatuh hingga kepalanya terbentur.
"Maradona jatuh pada hari Rabu seminggu sebelum meninggal. Dia jatuh dan kepalanya terbentur, tapi mereka tidak membawanya ke rumah sakit untuk MRI atau CT Scan," ucap pengacara dari perawat pribadi tersebut.
Maradona sendiri tidak bisa menjalani scan MRI atau dibawa ke rumah sakit usai terjatuh karena sedang dalam pemulihan dari operasi otak yang baru dijalaninya. Tetapi, parahnya saat di rumah Maradona tidak mendapatkan perawatan selama tiga hari.
"Maradona tidak dapat memutuskan apapun. Setelah jatuh dia ditinggalkan sendirian selama tiga hari di kamarnya, tanpa diurus dan mendapatkan bantuan," imbuh pengacara tersebut.
Sementara itu, hasil otopsi awal mengatakan Diego Maradona meninggal karena menderita edema paru akut dan gagal jantung kronis. Dia meninggal saat sedang tertidur.
Baca Juga: Usai Dicoret dari Timnas U-19, Yudha Febrian Kini Malah Asyik Piknik