Suara.com - Meninggalnya Diego Maradona menyisakan banyak cerita, termasuk adanya laporan palsu dari perawat pribadinya dalam investigasi yang dilakukan untuk menyelidiki penyebab kematian sang legenda.
Diego Maradona meninggal di rumahnya pada Rabu (25/11/2020) usai dilaporkan mengalami serangan jantung. Kendati demikian, meninggalnya Maradona ini tetap diinvestigasi penyebabnya.
Dilansir dari media Argentina, Clarin, pada Minggu (29/11/2020), ada sebuah pernyataan palsu yang diungkapkan perawat pribadinya, Dahiana Gisela, dalam investigasi kasus kematian Maradona.
Dalam laporan tersebut, Gisela memberikan pernyataan pertama dengan mengaku bahwa dia sempat masuk ke kamar Maradona. Namun, di pernyataan kedua Gisela berbicara sebaliknya.
Baca Juga: Gagal ke FC Utrecht, PSSI akan Panggil Bagus Kahfi ke Timnas Indonesia U-19
Gisela sendiri adalah perawat pribadi Maradona yang sempat mendampingi Susana Cosachov (psikiater) dan Carlos Diaz (psikolog) untuk melakukan pemeriksaan rutin kepada pencetak gol tangan Tuhan tersebut di siang hari.
Susana dan Carlos melakukan kunjungan ke kediaman Maradona pada pukul 11.55. Namun, sesampainya di sana saat kamar Maradona diketuk berkali-kali, dia tiak merespon.
Pada pukul 12.10, Maradona tidak memiliki denyut nadi dan PCR dasar sempat dilakukan. Sayangnya pada waktu itu nyawa Maradona sudah tidak bisa tertolong.
Usut punya usut, Gisela mengaku bahwa pernyataan palsu yang dilakukannya karena dia dipaksa oleh Medidom, perusahaan medis tempat dua Susana dan Carlos bekerja. Gisela dipaksa untuk bilang ke penyidik bahwa dia masuk ke kamar Maradona di pagi hari untuk memeriksanya.
Namun, di kesempatan lain Gisela menegaskan dia tidak masuk dan melakukan pemeriksaan di pagi hari itu. Gisela hanya mendengar pergerakan Maradona dari luar kamarnya.
Baca Juga: Bagus Kahfi Batal Berkarir di Eropa, Warganet Berikan Semangat Masuk Timnas
Meski begitu, investigasi meninggalnya Diego Maradona masih terus berlanjut sehingga masih belum diketahui mana pernyataan perawat pribadi Maradona yang benar adanya.