Dalam keadaan seperti inilah Maradona sukses mencetak 115 gol untuk Napoli, termasuk banyak gol kelas wahid yang pernah terjadi di Serie A, serta mencetak rekor klub yang baru belakangan ini dipecahkan.
Pemain-pemain lain seperti Francesco Totti yang menghabiskan seluruh 25 tahun kariernya di AS Roma, dan Lionel Messi yang hanya bermain untuk Barcelona, juga memiliki hubungan yang luar biasa dengan klub mereka masing-masing, tapi tidak ada yang bisa menandingi hubungan Maradona dengan Napoli.
Kota yang menderita karena pengangguran, sanitasi yang buruk, kemiskinan, serta kejahatan terorganisir, dan Maradona dengan pembawaannya sendiri yang keras langsung saling mengidentifikasi satu sama lain.
Ketika mantan ikon Timnas Argentina itu diterbangkan dengan helikopter untuk diperkenalkan resmi, 75.000 orang memadati Stadio San Paolo untuk menyaksikan sang megabintang dia.
Sebuah surat kabar pun mengklaim bahwa tidak ada masalah yang membuat Kota Naples bermasalah "karena kami punya Maradona."
Kota Gila
"Naples adalah kota yang gila, mereka sama gilanya dengan saya, sepakbola adalah kehidupan itu sendiri," kata Maradona yang bergabung dengan Napoli dari Barcelona pada 1984, suatu ketika.
"Banyak hal yang mengingatkan saya kepada asal-usul saya. Ada mogok makan dan orang-orang mengikatkan diri ke pagar Stadio San Paolo, memohon saya agar datang. Bagaimana bisa saya mengecewakan mereka?"
Bersama-sama, Maradona dan Napoli menaklukkan tim-tim utara seperti Juventus, AC Milan dan Inter Milan, yang dipandang sebagai kelompok kemapanan aristokrasi sepakbola Italia. Maradona seketika mengubah wajah Serie A.
Baca Juga: Ironi Diego Maradona: Fenomenal sebagai Pemain, Memble sebagai Pelatih
Perayaan setelah kemenangan gelar Serie A mereka pada 1987 membuat kota itu macet total.