Perjalanan Karier Aditiya Daffa, Wujudkan Mimpi Sang Ayah yang Telah Tiada

Kamis, 26 November 2020 | 14:38 WIB
Perjalanan Karier Aditiya Daffa, Wujudkan Mimpi Sang Ayah yang Telah Tiada
Pemain Timnas Indonesia U-16 Aditiya Daffa Al Haqi (dok. PSSI).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aditiya Daffa Al Haqi merasa bersyukur kembali dipanggil oleh Pelatih Bima Sakti untuk mengikuti pemusatan latihan atau training camp (TC) Timnas Indonesia U-16 pada periode November 2020.

Pemain kelahiran 11 Januari 2004 kerap dipanggil masuk skuat Garuda Asia --julukan Timnas U-19-- sejak penyelenggaraan seleksi pemain pada 2019. Bahkan pemain yang akrab disapa Tile, menjadi satu dari 23 pemain yang dibawa oleh pelatih Bima Sakti untuk Piala AFF U-16, di Chonburi, Thailand.

"Saat itu saya merasa kaget, bahkan sampai hari ini pun tidak menyangka bisa masuk Tim Nasional U-16. Apalagi saya dan teman-teman dilatih oleh sosok pelatih Bima Sakti," ungkap Tile dalam rilis resmi PSSI, Kamis (26/11/2020).

Tile mengaku sudah mengenal sepak bola sejak berusia delapan tahun. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu dikenalkan pada sepak bola oleh almarhum ayahnya.

Baca Juga: Bima Sakti Berharap Timnas U-16 Dapat Lawan Uji Coba di Awal 2021

Saat ini, Tile merasa bangga karena bisa mewujudkan mimpi sang ayah yang ingin dirinya bermain untuk tim nasional.

"Dulu waktu usia 10 tahun saya pernah diajak sama bapak ke stadion SUGBK. Bapak pernah bilang, suatu saat nanti kamu pasti akan masuk Timnas. Mungkin sekarang kamu hanya bisa nonton, tapi suatu saat nanti kamu akan main di sini dan ditonton banyak orang," ceritanya.

"Sayangnya bapak tidak sempat lihat saya masuk timnas. Tahun 2016, setelah ashar, bapak berpulang, persis di depan saya saat mau pamit latihan."

"Persisnya, saat mau salim ke bapak, trus tiba-tiba bapak susah bernafas, saya lari untuk manggil ibu, tapi bapak akhirnya berpulang. Itu dua minggu sebelum saya berangkat ke China untuk ajang Gothia Cup," ia menambahkan.

Sosok ayah bagi Tile penting dalam perjalanan kariernya. Tile, yang mengidolakan Bima Sakti, diajari dan dikenalkan sepak bola oleh sang ayah.

Baca Juga: Sepekan Jalani TC, Timnas Indonesia U-16 Alami Peningkatan

"Saat umur 8 tahun saya sudah sering diajak sama bapak untuk ikut sekolah sepak bola dekat rumah. Tapi karena untuk usia 8 tahun belum ada, saya ikut latihan bersama kelompok usia 10 tahun. Awalnya SSB Panser di Ciputat, lalu pindah ke SSB Astam umur 11 tahun. Mulai ikut liga, dan mungkin dari situ kepantau juga," ungkap Tile.

"Sekarang sedih bapak sudah tidak ada, tapi saya lega karena setidaknya walaupun bapak tidak ada tapi harapan almarhum tercapai. Saya akan selalu bersungguh-sunguh agar selalu dipilih dan membela timnas," lanjutnya.

Keberhasilan Timnas Indonesia U-16 mengunci satu tiket ke Piala Asia U-16 2020 yang dijadwalkan digelar tahun depan, menjadi momen istimewa bagi pemain bernomor punggung 18 itu.

"Rasa kekeluargaan di Timnas U-16 sangat kental terasa dan banyak momen yang sudah kami lalui bersama sebagai keluarga."

"Momen yang paling diingat ialah saat pertandingan kualifikasi Piala Asia U-16 di GBK. Rasanya sedih campur senang, karena kami pikir tidak akan lolos."

"Tetapi kenyataanya kami masuk putaran final setelah menjadi runner up terbaik. Rasanya campur aduk, senang karena pertama kali injak rumput GBK, senang bisa lolos, namun sedih karena bapak tidak melihat saya main di sini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI