Suara.com - Wali kota Naples, Luigi De Magistris mendesak Napoli untuk mengganti nama stadion mereka yakni San Paolo untuk menghormati mendiang Diego Maradona.
Maradona membuat dunia sepak bola berduka pada Rabu (25/11/2020) malam WIB. Salah satu pemain terbaik sepanjang masa itu meninggal akibat serangan jantung.
Striker legendaris Argentina itu menderita sakit parah sejak awal November.
Maradona bahkan terpaksa menjalani prosedur menghilangkan gumpalan darah dari otaknya pada awal bulan ini.
Baca Juga: Kisah Diego Maradona Diculik UFO
Berita meninggalnya lelaki 60 tahun itu menyebabkan duka dan simpati dari seantero planet.
Tetapi, kesedihan amat terasa di negara asalnya Argentina dan di Naples, di mana dia menjadi pemain bintang pada 1984 hingga 1991.
De Magistris pun meminta Napoli untuk memberikan penghormatan luar biasa bagi pesepakbola yang sudah seperti anak angkat bagi kota Naples tersebut.
"Kami akan menamai Stadio San Paolo untuk menghormati Diego Armando Maradona!" kata De Magistris di akun Twitter resminya, sebagaimana dikutip Goal, Rabu (25/11/2020).
"Diego Armando Maradona, pesepakbola terhebat sepanjang masa, Diego telah meninggal."
Baca Juga: Maradona Meninggal, Argentina Tetapkan Tiga Hari Masa Berkabung
"Dia membuat orang-orang kita bermimpi, dia menebus Napoli dengan kejeniusannya."
Lelaki bernama lengkap Diego Armando Maradona itu memang bukan sosok sembarangan di kota Naples. Meski bukan orang Italia, publik sangat menghormati jasa-jasanya.
Maradona pertama kali tiba di Italia selatan pada musim panas 1984 setelah menjalani musim yang sulit bersama Barcelona.
Di tahun pertamanya, pemain yang kerap dijuluki Si Tangan Tuhan ini langsung memberi dampak besar bagi Napoli. Dia mencetak 14 gol di Liga Italia, dan hanya kalah dari Michel Platini dan Alessandro Altobelli.
Dua tahun berselang, Maradona yang baru saja merengkuh Piala Dunia bersama Argentina, berhasil membawa Napoli meraih Scudetto 1986-87.
Itu adalah gelar juara Liga Italai pertama sepanjang sejarah bagi Napoli, sebelum mereka mengulangi prestasi itu pada 1989-90.
Secara total, pemain Argentina itu menghabiskan enam musim penuh di klub. Dia meninggalkan Napoli di musim ketujuhnya setelah dinyatakan positif menggunakan kokain dan mendapat larangan bermain sepakbola.
Dia memainkan total 259 pertandingan untuk Napoli, mencetak 115 gol. Dia terus diakui sebagai idola di mana wajahnya kerap muncul di tembok-tembok kota Naples meskipun hampir 30 tahun telah meninggalkan klub.