Suara.com - Penangguhan Liga 1 2020-2021 sudah hampir sembilan bulan lamanya imbas pandemi COVID-19, membuat mayoritas klub peserta kesulitan menutupi keuangan klub. Hal itu disebabkan tidak adanya pemasukan dari perhelatan kompetisi sejak Maret lalu
Meski PSSI telah mengizinkan tim-tim peserta Liga 1 untuk memotong gaji pemain, pelatih dan ofisial tim hingga 25 persen, konsisi tersebut masuk cukup berat bagi klub karena tidak adanya pemasukan utama, baik dari penjualan tiket hingga hak siar pertandingan.
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar mengatakan, demi menutupi finansial klub Persib yang terdampak pandemi, Direktur Utama PT PBB, Glenn T. Sugita harus merogoh kocek pribadinya.
"Persib kemungkinan tidak ada masalah, dan ada bantuan dari pribadi pak Glenn sendiri," ungkap Umuh seperti dimuat AyoBandung.
Baca Juga: Borneo FC Resmi Berpisah dengan Fransisco Torres
Umuh tak menampik, sejak Liga 1 2020-2021 ditangguhkan akibat COVID-19, pendapatan Maung Bandung langsung rontok.
Imbas lainnya, para sponsor pun akhirnya menahan diri untuk mengucurkan anggaran lantaran tidak ada pertandingan resmi.
"Sudah jelas kalau dari sponsor berkurang, karena sponsor juga mungkin merasa bahwa tidak ada untungnya, jadi semua agak direm. Akhirnya, pak Glenn sendiri yang cari solusi bagaimana agar tetap kondusif dan aman untuk Persib," beber Umuh.
Mengenai subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) yang akan dicairkan pada Februari 2021, Umuh enggan banyak berkomentar. Menurutnya, persoalan tersebut merupakan ranah manajemen.
Baca Juga: Tegas! Bhayangkara FC Larang Pemainnya Ikut Tarkam