Hal ini pasti bisa membuat Anda mengernyitkan dahi. Bagaimana tidak, Flamini bisa dibilang tak memiliki karier yang cemerlang.
Flamini memang pernah membela Olympique Marseille, Arsenal dan AC Milan, tapi bisa dibilang pengoleksi hanya 3 caps bersama Timnas Senior Prancis itu tak pernah benar-benar jadi pilar utama di klub-klub tersebut.
Flamini sendiri menutup kariernya sebagai pesepakbola pada musim panas 2019 lalu bersama tim Spanyol, Getafe setelah musim sebelumnya gagal total di Crystal Palace.
Lantas bagaimana sosok Flamini bisa mempunyai aset fantastis tersebut? Seperti diungkap BBC, kekayaan melimpah didapat Flamini bukan dari kariernya sebagai pesepakbola professional, melainkan dari usaha sampingannya. Pantas saja!
Bukan sembarang usaha sampingan, Flamini ternyata adalah seorang pengusaha yang mempunyai perusahaan bio-ekonomi bernama GF Biochemicals.
Usahanya tersebut bergerak di bidang energi alternatif untuk menghasilkan minyak. Bertahun-tahun Flamini memilih untuk merahasiakan status prestisenya itu hingga kekinian akhirnya terungkap ke publik.
Bisnis tersebut bisa dibilang ramah lingkungan dan berperan aktif dalam mengurangi kerusakan akibat ulah manusia
GF Biochemicals merupakan perusahaan bio-kimia yang memproduksi levulinic acid (LA). Bahan kimia ini merupakan satu dari 12 molekul yang bisa membuat bumi jadi lebih hijau.
Singkatnya, GF Bichemicals mengolah sampah menjadi bahan bakar, yang bisa menggantikan minyak dalam segala bentuk.
Baca Juga: Liburan ke Restoran Salt Bae di Dubai, Willian Disemprot Arsenal
Bisnis ini bermula pada 2008 silam, saat Flamini masih memperkuat AC Milan. Pria kelahiran Marseille itu bertemu dengan Pasquale Granata, yang lantas jadi rekan bisnisnya. GF sendiri singkatan dari Granata-Flamini.