Ketum PSSI Mohon ke Kapolri Keluarkan Izin Kompetisi

Senin, 16 November 2020 | 12:11 WIB
Ketum PSSI Mohon ke Kapolri Keluarkan Izin Kompetisi
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menggelar rapat virtual dengan Presiden FIFA Gianni Infantino beserta beberapa pimpinan federasi sepakbola, Rabu (29/7/2020). (dok. PSSI).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, memohon kepada Kapolri Idham Aziz untuk bisa segera mengeluarkan izin kompetisi. Iriawan mendapat curhatan dari pelatih dan pemain bagaimana sulitnya mereka disaat tak ada kompetisi.

Kompetisi memang sudah dijadwalkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator bergulir pada Februari 2021. Akan tetapi, sampai dengan saat ini Polri belum ada tanda-tanda menerbitkan izin penyelanggaraan Liga 1 dan 2 2020.

Semula kompetisi dijadwalkan kick off pada Oktober lalu. Namun, tidak bisa dilakukan karena Polri tidak mengeluarkan izin dengan pertimbangan masih tinggi angka penyebaran virus corona di Tanah Air.

Sempat ada angin segera Liga 1 dan 2 bisa terselenggara pada November 2020. Namun, lagi-lagi Polri tak memberikan izin dengan pertimbangan serupa, ditambah sedang fokus mengamankan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Ketum PSSI Berharap Seluruh Tim Liga 1 Bisa Ikut IFeL Tahun Depan

Iriawan menjelaskan pihaknya sudah mengirimi surat kepada Kapolri terkait permohonan izin penyelengaraan kompetisi. Namun, sejauh ini masih belum ada jawaban.

"Kita sudah kirim surat ke kapolri dan belum tahu jawabannya gimana, bisa tanya ke beliau," kata Iriawan saat ditemui di kawasan Jakarta Utara, Minggu (15/11/2020) malam.

"Kami berharap dan memohon sekali karena kasihan para pelatih dan pemain sudah curhat ke saya. Jadi kita sudah maksimal dan sekarang tinggal Polri saja," tambah lelaki yang akrab disapa Iwan Bule itu.

Iriawan sedikit menceritakan kondisi klub, pemain, dan pelatih disaat kompetisi tidak berjalan. Di mana pemasukan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari jauh berkurang.

"Saya memohon kepada pihak kepolisian secara hormat tolong melihat pemain dan pelatih yang susah sekali. Klub juga teriak ke kita karena klub lama-lama bisa hancur," pungkasnya.

Baca Juga: Tepergok Main di Lapangan Becek, Saddil Bantah Disebut Tarkaman

Sebagai informasi, kompetisi sudah berhenti sejak Maret 2020 karena pandemi COVID-19. Klub yang tidak mendapat pemasukan terpaksa harus memangkas gaji pelatih dan pemain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI