Suara.com - Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menyebut pandemi virus Corona telah menyulitkan pihaknya dalam menyusun agenda training camp (TC) untuk Timnas Indonesia senior.
Masih berkecamuknya pandemi Covid-19, membuat Timnas Indonesia senior kesulitan mencari lawan uji coba dan lokasi pemusatan latihan khususnya di luar negeri.
Kondisi itu membuat Timnas Indonesia senior minim uji tanding meski kalender FIFA tengah memasuki jeda internasional. Hal itu pula yang membuat PSSI kini lebih fokus mengurusi Timnas Indonesia U-19.
"Agendanya (Timnas Indonesia senior) belum. Karena dari Direktur teknik (Indra Sjafri) dan Komite Eksekutif, sempat mengkaji ke beberapa negara itu susah," kata Yunus saat dihubungi oleh awak media.
Baca Juga: Ada Ronaldo dari Afrika di TC Timnas Indonesia U-16
"Kalau mereka ke sini (Indonesia) juga sulit, mereka tidak mau. Kami juga sebenarnya mau keluar [negeri], tapi negara-negara lain juga lagi menutup diri," ia menambahkan.
Melihat situasi yang ada, wajar apabila PSSI saat ini lebih mengutamakan Timnas Indonesia U-19. Sebab, Garuda Nusantara --julukan Timnas U-19-- sudah ditunggu berbagai ajang penting, termasuk Piala Asia U-19 pada Maret 2021.
Selain Piala Asia, David Maulana dan kawan-kawan juga tengah digembleng jelang tampil di Piala Dunia U-20 2021, di mana Indonesia beretindak sebagai tuan rumah.
Demi mendongkrak performa pemain, Timnas Indonesia U-19 direncanakan bakal menjalani TC di Jakarta. Latiha yang akan berlangsung pada Senin (16/11/2020) hingga 23 November mendatang bakal diikuti 38 pemain.
Bentuk persiapan Timnas U-19 tak hanya menggelar TC di dalam negeri. PSSI juga berencana memboyong pasukan Shin Tae-yong ke luar negeri yakni antara Spanyol dan Korea Selatan.
Baca Juga: 38 Pemain Dipanggil Shin Tae-yong Jalani TC Timnas U-19 di Jakarta
Sedangkan agenda terdekat Timnas Indonesia senior adalah mengikuti Piala AFF yang dijadwalkan bergulir pada April 2021.
Piala AFF sendiri harusnya bergulir pada 8 November hingga 15 Desember tahun ini. Namun, harus ditunda karena masih tingginya angka penyebaran virus corona di beberapa negara peserta.