Suara.com - Pelatih kepala tim nasional (Timnas) Belanda, Frank de Boer kesal dengan padatnya jadwal pertandingan musim ini. Hal itu ia utarakan usai dua pemainnya, Nathan Ake dan Hans Hateboer cedera.
Ake dan Hateboer harus ditarik keluar dalam pertandingan persahabatan anatara Belanda menghadapi Spanyol, Kamis (12/11/2020) dini hari WIB itu. Laga di Johan Cruijff ArenA, itu sendiri berakhir dengan skor 1-1.
Nathan Ake mengalami cedera otot di awal pertandingan. Dia akan segera dikembalikan ke klubnya, Manchester City, dan absen dalam dua laga UEFA Nations League menghadapi Bosnia dan Polandia.
Sementara bek kanan Hans Hateboer harus ditarik keluar pada babak pertama setelah bentrok dengan pemain Spanyol Jose Gaya. Nama terakhir juga harus ditarik keluar oleh La Furia Roja.
Baca Juga: Belanda vs Spanyol, Sergio Ramos Bisa Samai Rekor Buffon
"Saya tidak berpikir pertandingan ini perlu dimainkan. Uang sangat penting tetapi kami juga perlu menjaga para pemain kami," kata Frank de Boer, dikutip ESPN, Kamis (12/11/2020).
"Semua pihak yang berkepentingan perlu duduk dan berbicara karena kesehatan para pemain kami penting. Kami semua setuju tentang itu, dan keputusan perlu dibuat."
Dengan musim domestik Eropa yang dimulai sebulan lebih lambat dari biasanya karena pandemi COVID-19, laga internasional terpaksa memainkan tiga pertandingan--bukan dua--dalam periode dua pekan.
Di luar tim nasional, klub-klub juga berada di bawah tekanan besar karena periode kompetisi musim ini juga dipersingkat.
Liga Champions dan Liga Eropa diketahui terpaksa memainkan tiga pertandingan dalam tiga pekan.
Baca Juga: Jadwal Laga-laga Uji Coba Internasional Nanti Malam, Ada Belanda vs Spanyol
Kritik De Boer pada jadwal pertandingan muncul setelah bek Liverpool Joe Gomez mengalami cedera lutut di pelatihan Inggris pada Rabu.
Bek Liverpool itu kini dipastikan absen saat Inggris menghadapi Irlandia, dan dua laga UEFA Nations League menghadapi Belgia dan Islandia.
"Gambaran yang lebih besar di sini adalah, semua orang dalam olahraga ini perlu bekerja sama," kata Southgate.
"Dengan Piala Dunia musim dingin [pada 2022], ada peluang tahun ini untuk berpikir secara berbeda."
"Pandemi telah menimbulkan berbagai kesulitan bagi orang-orang. Tetapi semua orang telah mencoba menjejalkan program ke dalam periode yang lebih kecil," tandasnya.