Suara.com - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri telah mengikuti Rapat Komite Teknik AFC secara virtual, Senin (9/11/2020). Rapat yang menghasilkan lima keputusan ini juga dihadiri oleh Ketua Komite Teknik AFC Kohzo Tashima, Direktur Teknik AFC Andy Roxburg, serta Sekjen AFC Dato Windsor John.
Indra Sjafri sendiri memang terpilih sebagai anggota Komite Teknik AFC periode 2019-2023 pada Desember 2019 lalu.
Indra terpilih bersama 14 orang lainnya di posisi strategis tersebut, dan menjadi orang Indonesia pertama yang duduk sebagai anggota Komite Teknik AFC.
Dalam situasi pandemi COVID-19, AFC ingin setiap anggotanya untuk tetap berusaha memajukan sepakbola.
Baca Juga: 21 Pemain Garuda Select Jilid Tiga Siap ke Inggris, Berikut Daftarnya
Dibatalkan atau ditundanya beberapa turnamen atau event dibawah naungan AFC tidak boleh menjadi penghalang untuk memajukan sepakbola.
Oleh sebab itu, ada lima keputusan yang lahir dari rapat Komite Teknik AFC secara virtual ini. Salah satunya adalah bakal adanya pergantian musim di ajang Liga Champions Asia.
"Rapat berjalan lancar dan kami tadi memberikan masukan atau saran terkait perkembangan situasi sepakbola di Indonesia saat ini. Terdapat lima keputusan dari rapat tersebut," ungkap Indra Sjafri dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com.
"Kelima keputusan itu adalah pergantian musim Liga Champions Asia (proposal dari Asosiasi Sepakbola Jepang), pertimbangan ulang dari Pengakuan Pengalaman dan Kompetensi Saat ini (RECC), regulasi dan panduan yang direvisi untuk piagam AFC Grassroots dan Youth Scheme AFC Elite, pembentukan panel pendidikan pelatih AFC Baru, AFC Grassroots Panel dan AFC Youth Panel, dan kursus pelatihan khusus AFC.".
Untuk kursus pelatih, mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 itu mengungkapkan bahwa AFC menekankan kepada anggotanya agar tidak boleh menurunkan standar sertifikat alias lisensi pelatih. Selain itu juga, pembantu pelatih kepala di luar asisten harus juga benar-benar teruji.
Baca Juga: Jawaban PSSI soal Wakil Indonesia di Kompetisi Asia Musim Depan
"Direktur Teknik AFC, Andy Roxburg mengatakan bahwa bukan hanya pelatih kepala dan asisten pelatih yang harus memiliki lisensi yang mumpuni, namun juga komponen kepelatihan lainnya seperti pelatih kiper dan pelatih fisik," jelas Indra.
"Pengalaman memang penting, tapi terkadang pengalaman saja tidak cukup, butuh lisensi yang sesuai standar AFC. Ini berlaku untuk pelatih lokal maupun asing. Khusus pelatih asing di Indonesia, kami harus punya sertifikat atau lisensi yang diakui oleh AFC," pungkas pria asli Sumatera Barat itu.
Sekedar informasi tambahan, merujuk regulasi Liga 1 2020 tentang pelatih kepala dan asisten pelatih yang diatur pada pasal 31 tentang Dokumen Pendaftaran Ofisial, disebutkan bahwa pelatih kepala harus mempunyai lisensi AFC A Coaching, UEFA A License, atau yang setara.
Lalu harus mendapatkan pengakuan dari AFC dengan dibuktikan dokumen RECC (Recognition of Experience and Current Competence).