Suara.com - Pemain dari dua klub Liga Italia, AS Roma dan Fiorentina telah dilarang meninggalkan Negeri Pizza untuk memperkuat tim nasional (Timnas) masing-masing di jeda internasional bulan ini (11-19 November).
Menyadur The Straits Times, Selasa (10/11/2020), otoritas kesehatan Italia melarang mereka pulang kampung karena masalah infeksi virus Corona yang terjadi di dua klub besar tersebut.
Kantor berita Ansa melaporkan para pemain Fiorentina tidak diizinkan bepergian setelah Jose Callejon dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat (6/11/2020).
Dikatakan bahwa perintah tersebut datang dari otoritas kesehatan lokal (Azienda Sanitaria Locale/ASL) di Tuscany.
Baca Juga: Nyaris Kalah! AC Milan vs Verona Berakhir 2-2
Mereka telah memberi tahu seluruh pasukan Fiorentina untuk mengisolasi diri selama 10 hari, kecuali untuk pergi ke dan dari tempat latihan.
Harian Italia Gazzetta dello Sport melaporkan larangan serupa juga berlaku untuk AS Roma menyusul hasil positif Covid-19 yang didapatkan penyerangnya, Edin Dzeko.
Fiorentina dilaporkan memiliki 13 pemain yang dipanggil untuk tugas internasional, termasuk Erick Pulgar (Chile), Sofyan Amrabat (Maroko) dan duo Serbia Nikola Milenkovic dan Dusan Vlahovic.
Serbia akan menjamu Skotlandia dalam play-off Euro 2020 pada Kamis, sementara Chile akan menghadapi Peru dan Venezuela di kualifikasi Piala Dunia selama 10 hari ke depan.
Para pemain Roma yang mungkin kena imbas dari larangan ini adalah bek Albania Marash Kumbulla, penyerang Armenia Henrikh Mkhitaryan dan beberapa pemain internasional Italia.
Baca Juga: Andrea Pirlo Konfirmasi Cedera Ronaldo Usai Juventus Imbang Lawan Lazio
Tidak ada klub yang berkomentar, tetapi situs web Football Italia mengatakan rival Serie A Genoa, Lazio, Sassuolo dan Inter Milan juga dikenakan pembatasan perjalanan yang sama.
Situasi itu membuat CEO Inter Milan Giuseppe Marotta angkat bicara. Dia menyerukan boikot terhadap sepakbola internasional lantaran otoritas kesehatan lokal (ASL) di Italia punya aturan berbeda-beda di tiap wilayah.
"Situasi ini tidak adil. Ada area abu-abu akibat minimnya manajemen yang terpusat. Jika kondisinya masih seperti ini, saya ingin membuat langkah lebih lanjut. Saya menyerukan boikot tim nasional," kata Marotta dikutip Goal.
"Jika kita butuh momen untuk berhenti total, saya mengusulkan 15 hari untuk menuntaskan masalah ini dengan membuat aturan yang setara. Situasi ini buruk untuk sepakbola Italia."
"Situasi ini menciptakan ketidaksetaraan. Jadi saya menuntut Menteri Olahraga Italia Spadafora untuk mengintervensi," tandasnya.