Suara.com - Pelatih tim nasional (Timnas) Prancis, Didier Deschamps situasi Paul Pogba di Manchester United. Dia mengklaim gelandang 27 tahun itu tak bahagia bersama The Red Devils.
Musim ini, Paul Pogba telah menjadi starter dalam empat dari tujuh pertandingan di Liga Inggris. Sementara di Liga Champions dia baru bermain satu kali.
Masa depan Pogba di Old Trafford memang tengah dispekulasikan. Bulan lalu, eks pemain Juventus itu mengatakan "bermimpi" ingin bermain bersama Real Madrid.
Manchester United sendiri dikabarkan siap melepas gelandang pemenang Piala Dunia 2018 itu, dengan mahar tak kurang dari 54 juta pounds atau sekitar Rp 1 triliun.
Baca Juga: MU Berjaya di Goodison Park, Bruno Fernandes: Bukan Andil Saya Seorang
"Dia berada dalam situasi dengan klubnya di mana dia tidak bisa bahagia, baik dengan waktu bermainnya, maupun dengan posisinya," kata Deschamps, dikutip dari The Gurardian, Selasa (10/11/2020).
“Dia tidak dalam periode terbaiknya. Dia mengalami serangkaian cedera dan Covid-19, yang memukulnya cukup keras. Dia perlu menemukan ritmenya."
Kendati tidak dalam situasi yang baik di klub, Deschamps tetap memanggil Pogba untuk bergabung ke dalam skuad Prancis jelang tiga laga internasional menghadapi Finlandia, Portugal, dan Swedia.
Mantan pelatih Juventus itu mengaku tak merasa khawatir dengan performa sang pemain. Dia percaya Pogba bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk Prancis.
“Bagi saya, tidak ada kekhawatiran seperti itu. Ketika seorang pemain merasa tidak nyaman di klubnya, dia senang bermain untuk Prancis," kata Deschamps.
Baca Juga: Bruno Fernandes Bikin Brace dan Assist, MU Gasak Everton di Goodison Park
"Dia akan memberi tahu saya tentang perasaannya dan, karena saya sangat mengenalnya, itu akan mengarah ke arah yang positif."
Deschamps membicarakan perihal situasi Paul Pogba di Manchester United jelang laga persahabatan antara Prancis dan Finlandia pada Rabu (12/11/2020).
Sementara menghadapi dua laga lainnya masuk dalam agenda UEF Nations League. Prancis akan menghadapi Portugal pada 14 November dan Swedia tiga hari berselang.