Persita Masih Bingung Aturan Pembayaran Subsidi PT LIB

Sabtu, 07 November 2020 | 12:02 WIB
Persita Masih Bingung Aturan Pembayaran Subsidi PT LIB
Manajer Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara (dok. Persita)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi telah memberikan kepastian lanjutan Liga 1 yang akan bergulir pada Februari 2021 melalui sebuah surat bernomor 394/LIB-KOM/XI/2020.

Surat yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, berisi delapan poin keputusan.

Salah satu poin yang dibahas adalah mengenai subsidi alias hak komersial yang bakal diterima oleh peserta Liga 1.

Dalam poin subsidi disebutkan bahwa PT LIB akan memberikan subsidi sebesar Rp 800 juta kepada peserta Liga 1 musim ini.

Baca Juga: Pemain Bhayangkara FC Tidak Boleh Ikut Tarkam

Nantinya, jumlah tersebut bakal dibayarkan sebesar 25 persen dari mulai Oktober 2020 sampai dengan Januari 2021.

Namun, ternyata masih ada klub yang bingung dengan pengumuman PT LIB. Salah satunya adalah Persita Tangerang.

Manajer Persita, I Nyoman Suryanthara mengaku PT LIB tidak menjelaskan secara detail bagaimana pembayaran subsidi tambahan ini.

Latihan Skuat Persita Tangerang (dok. Persita)
Latihan Skuat Persita Tangerang (dok. Persita)

Apalagi, Nyoman juga mengatakan timnya masih belum menerima subsidi dari operator pada bulan sebelumnya.

"Subsidi kalau lihat dari yang kemarin itu dibayar, kan 25 persen dari nilai yang didapat sebelumnya. Tapi sampai sekarang kami belum menerima subsidi itu," kata Nyoman saat dihubungi awak media lewat sambungan telepon, Sabtu (7/11/2020).

Baca Juga: Liga 1 Ditunda Tahun Depan, Pelatih Bali United Berharap PSSI Tak PHP Lagi

"Untuk masalah terminnya itu saya masih belum tahu bagaimana, apakah itu akan dibayar perbulan lagi atau mungkin yang Oktober kami mendapatkan penuh, kami dari manajemen Persita sendiri belum tahu," tambahnya.

Seperti diketahui, lanjutan Liga 1 musim ini seharusnya sudah bergulir pada 1 Oktober lalu.

Namun kompetisi sepakbola kasta teratas di Indonesia itu harus ditunda lagi karena tak dikeluarkannya izin dari Polri mengingat masih tingginya angka penyebaran virus Corona.

Sempat ada angin segar kompetisi berputar di November. Akan tetapi, lagi-lagi kepolisian tak merestui dengan alasan serupa ditambah sedang fokus mengamankan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akhir tahun ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI