Suka Deg-degan, Bambang Pamungkas Pilih Jadi Pemain Ketimbang Manajer

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 05 November 2020 | 19:56 WIB
Suka Deg-degan, Bambang Pamungkas Pilih Jadi Pemain Ketimbang Manajer
Manajer Persija Bambang Pamungkas melambaikan tangan usai menerima medali penghargaan Pemenang kedua Piala Gubernur Jawa Tiimur 2020 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa TImur, Kamis (20/2/2020). Persebaya menjadi juara setelah mengalahkan Persija dengan skor 4-1. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/ama.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan pemain timnas Indonesia Bambang Pamungkas mengaku lebih menyukai masa-masa saat dirinya masih menjadi pemain ketimbang manajer klub sepak bola seperti saat ini.

Menurut Bambang Pamungkas, alasan dia lebih nyaman menjadi pemain karena seorang pemain bisa masuk lapangan dan ikut menentukan hasil pertandingan.

Sebaliknya, manajer hanya bisa memantau permainan dari luar lapangan. Belum lagi rasa deg-degan luar biasa yang kerap meliputi selama pertandingan berlangsung.

“Kalau pemain, kita bisa praktik di lapangan kemudian ikut menentukan hasil pertandingan. Kalau manajer kan tidak. Kita tahu strateginya tapi tidak bisa ikut mengaplikasikannya di lapangan sehingga yang ada deg-degan,” ujar pria yang akrab disapa Bepe itu saat menjadi pembicara dalam konferensi pers virtual “Pembukaan Biskuat Academy 2020”, Kamis (5/11/2020).

Baca Juga: Kembali ke Timnas Indonesia U-19, Wonderkid Persija Ini Fokus ke Fisik

Manajer Persija Jakarta Bambang Pamungkas alias Bepe saat sesi perkenalan di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (17/1/2020). (dok. Persija).
Manajer Persija Jakarta Bambang Pamungkas alias Bepe saat sesi perkenalan di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (17/1/2020). (dok. Persija).

“Dan ini deg-degannya lebih daripada ketika saat ada di lapangan,” ujar dia menambahkan.

Bepe mengakui profesi sebagai manajer klub memang hal yang baru baginya setelah 20 tahun berkarier sebagai pemain sepak bola profesional.

Meskipun kini sudah menjadi manajer, tak jarang ia membayangkan seandainya berada di lapangan, ia bisa memberikan perubahan, menciptakan gol, dan mengubah hasil pertandingan menjadi lebih baik.

“Sebenarnya saya tidak suka kalau di luar lapangan... terkadang ada perasaan ‘kalau saya ada di sana pasti bisa begini,” ucapnya.

Ketika ditanya soal kemungkinan dia menjadi seorang komentator sepak bola, Bepe mengatakan dirinya masih perlu belajar. Selain karena tidak pernah menonton pertandingan sepak bola kecuali saat Inter Milan main, ia mengaku tak cukup percaya diri tampil di depan kamera.

Baca Juga: Shin Tae-yong Masih Berharap Timnas Indonesia U-19 TC di Korsel, Tapi...

“Saya harus banyak belajar dulu. Saya jujur tidak begitu rileks kalau di depan kamera jadi harus banyak belajar,” ucapnya seperti dimuat Antara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI