Liga Premier Pangkas Jatah Pergantian Pemain, Klopp dan Guardiola Geram

Syaiful Rachman Suara.Com
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 16:14 WIB
Liga Premier Pangkas Jatah Pergantian Pemain, Klopp dan Guardiola Geram
Kolase foto manajer Manchester City, Pep Guardiola (kiri) dan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp. [Oli SCARFF, Ian KINGTON / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajer Liverpool Jurgen Klopp dan manajer Manchester City Josep Guardiola mengkritik Liga Premier atas keputusan untuk mengurangi pemain pengganti dari lima menjadi tiga.

Sebagaimana diketahui, menyusul digulirkannya kembali kompetisi sepak bola setelah dihentikan akibat pandemi virus corona musim lalu, Liga Premier - dan sebagian besar kompetisi lainnya di seluruh dunia - diizinkan untuk membuat lima pergantian pemain sebagai cara untuk menghadapi jadwal yang padat dan kurangnya persiapan.

Namun, Liga Premier memutuskan untuk kembali ke tiga pergantian pemain musim ini meskipun ada persetujuan FIFA untuk mempertahankan perubahan awal hingga Agustus 2021.

Sejak awal musim, Liverpool telah dilanda badai cedera pemain. Diberitakan sebelumnya, Virgil van Dijk kemungkinan akan absen di sepanjang musim ini setelah mengalami cedera di derbi Merseyside pada 17 Oktober.

Baca Juga: Bagas Kaffa Pro Ada Pemain Keturunan di Skuat Timnas U-19, Tapi...

Manajer Liverpool Jurgen Klopp memberikan instruksi kepada pemainnya saat menghadapi Manchester City dalam lanjutan Liga Inggris di Etihad Stadium, Manchester. Dave Thompson / POOL / AFP
Manajer Liverpool Jurgen Klopp memberikan instruksi kepada pemainnya saat menghadapi Manchester City dalam lanjutan Liga Inggris di Etihad Stadium, Manchester. Dave Thompson / POOL / AFP

Sementara Thiago, Fabinho, Naby Keita, Joel Matip dan Alex Oxlade-Chamberlain juga saat ini berada di meja perawatan.

Klopp merasa Liga Premier menunjukkan 'kurangnya kepemimpinan' dengan keputusan mereka untuk mengurangi jatah pergantian pemain karena jadwal padat yang akan dihadapi beberapa tim.

"Ini harus [kembali dalam agenda] tetapi saya rasa itu tidak mungkin karena sistem," kata Klopp.

"Itu tidak membantu ketika Chelsea dilanda badai cedera pemain. Begitu juga yang dialami City, Liverpool, Manchester United, Tottenham Hotspur, Arsenal dan Leicester."

"Itulah sistemnya. Kupikir seharusnya sudah kembali semula."

Baca Juga: Jelang Lawan Sheffield, Pep Bicara Kontraknya yang Habis Akhir Musim Ini

"Bagi saya itu adalah kurangnya kepemimpinan hanya untuk meletakkan pertanyaan di atas meja dan berkata: 'Jadi apa yang Anda inginkan dengan itu?' Seharusnya dijual - jika itu kata yang tepat - berbeda dengan lebih banyak informasi, menunjukkan lebih banyak apa yang bisa terjadi, oleh [kepala eksekutif Liga Premier] Richard Masters. Kami tidak pernah meminta keuntungan apa pun."

"Tidak ada dari tujuh klub teratas yang meminta keuntungan. Kami hanya tahu, karena kami tahu jadwal kami, bahwa itu akan sangat sulit. Untuk memiliki pertandingan terbaik pada akhir pekan di Liga Premier, itu juga akan membantu. Saya pikir kita harus memikirkannya lagi."

Ekspresi manajer Manchester City, Pep Guardiola (kanan) pada laga Liga Inggris 2020/2021 kontra West Ham United di London Stadium, Sabtu (24/10/2020) malam WIB. [PAUL CHILDS / POOL / AFP]
Ekspresi manajer Manchester City, Pep Guardiola (kanan) pada laga Liga Inggris 2020/2021 kontra West Ham United di London Stadium, Sabtu (24/10/2020) malam WIB. [PAUL CHILDS / POOL / AFP]

Berbicara dalam jumpa pers jelang laga kontra Sheffield United pada Jumat (30/10/2020), manajer Manchester City Guardiola juga berpendapat sama seperti Klopp.

Menurut manajer yang akrab disapa Pep, pemain Liga Premier yang mengalami cedera otot 47 persen lebih banyak pada tahun ini dibandingkan dengan tahap yang sama dari kampanye pada 2019-20.

"Ini tidak ada hubungannya dengan tim tertentu yang memiliki keuntungan," katanya.

"Ini tentang mengapa kami ada di sini - para pemain. Lupakan tentang keuntungan; ini untuk melindungi semua pemain."

"Ketika mereka bermain setiap tiga hari, mereka mulai menderita. Mengapa, di semua liga hal itu terjadi, dan di sini kami tidak dapat melindungi para pemain?"

"Statistik berbicara sendiri. Para pemain belum pulih dari pertandingan sebelumnya, bahkan musim sebelumnya. Tidak masuk akal."

"Siapa yang memilih keputusan? Siapa mereka? Mereka harus melindungi para pemain. Mereka harus memutuskan. Undang-undang itu dapat diterima oleh FIFA, UEFA," tegas Pep seperti dikutip Goal.

Manchester City juga dilanda cedera kunci dengan Sergio Aguero, Fernandinho, Gabriel Jesus, Benjamin Mendy dan Nathan Ake mengalami masalah kebugaran.

Akibat terjangan badai cedera pemain yang dialami, Liverpool dan City-- yang digadang-gadang sebagai kandidat terkuat dalam perebutan gelar Liga Premier musim ini-- belum mampu menampilkan performa terbaik mereka.

Liverpool saat ini berada di posisi runner up klasemen dengan 13 poin dari enam laga. Sementara City masih tercecer di posisi 13 dengan raihan delapan poin dari enam pertandingan.

Di pekan ketujuh, Manchester City akan bertandang ke markas Sheffield United pada Sabtu (31/10/2020). Sementara Liverpool akan menjamu West Ham United pada Minggu (1/11/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI