Barisan tengah dan pertahanannya cerdas membaca waktu untuk memutuskan kapan harus turun dan kapan harus naik. Mereka menjadi lebih berani bertarung mengendalikan tempo permainan.
Tuanzebe bahkan disiplin mempersempit gerak duo bomber Neymar-Mbappe. Meski demikian, ada kesempatan turut membangun serangan.
Orkestra Paris berlanjut di Old Trafford ketika Chelsea menjajal Setan Merah di pertandingan liga.
Tak lagi memasang 3-4-1-2 yang efektif meredam Neymar-Mbappe-Di María, Solskjaer kembali menurunkan formasi baru dan komposisi pemain yang berbeda.
Sekali lagi, terutama barisan pertahanannya, efektif menjinakkan trisula maut Chelsea yang terdiri dari Hakim Ziyech, Timo Werner dan Kai Havertz. Front-three Chelsea ini tak kalah berbahaya dari trio bomber PSG yang sudah mereka jinakkan di Paris sebelumnya.
Tak hanya itu, untuk kesekian kalinya United memamerkan skema serangan balik mematikan.
Rashford, Mason Greenwood dan Edinson Cavani, selain para gelandang mulai Juan Mata sampai Bruno Fernandes, bisa sangat menyengat.
14 percobaan gol mereka ciptakan dalam laga di Old Trafford itu, sedangkan Chelsea cuma bisa mengirim 4 percobaan gol. Hanya karena Edouard Mendy yang tangguh mengawal gawang Chelsea yang membuat United tak bisa mengonversi peluang-peluang itu.
Kemudian pada pertandingan terakhirnya Kamis (29/10/2020) dini hari WIB, Solksjaer kembali memasang formasi yang berbeda saat menjamu RB Leipzig.
Baca Juga: Solskjaer Isyaratkan Karier Phil Jones di Manchester United Belum Habis
Rashford, Fernandes, dan Scott McTominay disimpan di bangku cadangan.