Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, mendukung lanjutan kompetisi Liga 1 dan 2 2020 bisa bergulir lagi demi kepentingan Timnas Indonesia U-19 yang akan berlaga di Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 2021.
Menurut Amali, kompetisi menjadi salah satu program yang cocok menguji kemampuan pemain Timnas Indonesia U-19. Sebab, di Liga 1 dan 2, penggawa Garuda Nusantara --julukan Timnas U-19-- akan berhadapan dengan pemain yang lebih senior.
Namun, program tersebut terhambat karena izin menggelar kompetisi tak diberikan oleh Polri. Kepolisian mempertimbangkan karena masih tingginya angka penyebaran virus corona.
Padahal, PSSI telah menyiapkan skenario menggulirkan Liga 1 dan 2 di tengah pandemi COVID-19 dengan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya menggelar pertandingan dengan tak dihadiri oleh penonton.
Baca Juga: Ingin Penonton Banjiri Piala Dunia, Menpora Berharap Pandemi Segera Berlalu
"Kalau kompetisi tidak ada tentu program berubah lagi. Kompetisi berbeda atmosfernya dengan uji coba. Karena real kompetisi yang harus dirasakan oleh para pemain itu," kata Amali saat jadi pembicara dalam sebuah acara webinar, Selasa (27/10/2020).
"Pemain harus terlatih mentalnya berhadapan dengan pemain senior, dengan minimal tiga pemain asing yang pengalaman bertandingnya luar biasa," ia menambahkan.
Selain itu, Amali melihat dari kompetisi bisa muncul pemain baru untuk dapat memperkuat Timnas Indonesia U-19. Pelatih Timnas U-19, Shin Tae-yong, pun bisa menilai potensi pemain.
"Dengan adanya kompetisi, Coach Shin Tae-yong bisa melihat seberapa besar atau seberapa jauh perkembangan pemain. Di samping itu, pemain timnas belum fix, masih bisa keluar masuk. Dengan adanya kompetisi, pelatih bisa melihat talenta baru untuk dimasukan ke timnas," ucapnya.
Oleh sebab itu, menteri asal Gorontalo berharap kepolisian bisa memberikan izin. Sebab, kompetisi sangat penting untuk Timnas Indonesia U-19.
Baca Juga: Pesan Romantis Evan Dimas pada Sang Istri: Cintaku padamu Sehidup Sesurga
"Kami berharap kompetisi bisa jalan, saya kira ini kebutuhan kita untuk Timnas Indonesia. Ini bukan hanya untuk klub, tapi kompetisi dibutuhkan untuk peningkatan performa tim nasional dan pelatih agar bisa menerapkan program dan memantau pemain," jelasnya.
Lebih lanjut, lelaki berusia 58 tahun itu menyebut berlaga di Piala Dunia U-20 2021 adalah kesempatan langka. Apalagi, Indonesia menjadi tuan rumah sehingga butuh persiapan dari segi penyelenggaraan hingga prestasi tim nasional.
"Kesempatan ini harus digunakan dengan sebaik-baiknya dan dimanfaatkan. Yang nonton ini bukan hanya kita, tapi seluruh negara peserta dan para pemandu bakat," ia menjelaskan.
"Para pemandu bakat dari luar negeri akan menyaksikan tentunya. Ini kesempatan untuk anak-anak kita menunjukan performa sehingga mimpinya bermain di klub luar negeri bisa terlaksana," pungkasnya.