Jadi Objek Berita Hoax The Sun, Paul Pogba akan Tempuh Jalur Hukum

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Selasa, 27 Oktober 2020 | 11:51 WIB
Jadi Objek Berita Hoax The Sun, Paul Pogba akan Tempuh Jalur Hukum
Gelandang Manchester United, Paul Pogba. [GUILLAUME SOUVANT / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paul Pogba langsung mengambil tindakan tegas soal berita hoax yang menyatakan dirinya bakan pensiun dari Timnas Prancis. Gara-garanya, ia dituduh tak terima usai agamanya dihina oleh sang presiden, Emmanuel Macron.

Adalah kantor berita The Sun yang pertama kali memberitakan Pogba bakal segera pensiun dari Timnas Prancis. Isu ini bermula saat Emmanuel Macron melontarkan kalimat yang seolah menghina Islam, agama yang dianut Pogba.

Namun, Pogba membantah kabar tersebut. Sambil mengunggah foto berita dari The Sun, ia menegaskan bahwa informasi itu sama sekali tidak benar alias hoax.

Pogba pun geram dengan berita palsu yang menyudutkan dirinya. Gelandang Manchester United itu akan menempuh jalur hukum kepada The Sun, dalam pernyataannya yang diunggah di Instagram.

Baca Juga: Dewan Muslim Prancis Buka Suara Usai Macron Dikecam Dunia

Paul Pogba bantah berita The Sun. (Instagram/@paulpogba).
Paul Pogba bantah berita The Sun. (Instagram/@paulpogba).

"Jadi The Sun melakukannya [menyebarkan berita palsu] lagi... Benar-benar 100 persen berita yang tak berdasar tentang saya, menyatakan hal-hal yang tidak pernah saya katakan atau pikirkan," tulis Pogba di Instagram.

"Sayangnya, beberapa media tidak bertanggung jawab saat menulis berita. Menyalahkan kebebasan pers yang mereka miliki dengan tidak melakukan verifikasi apakah yang mereka tulis itu benar dan ikut memengaruhi kehidupan saya."

"Saya akan mengambil tindakan hukum terhadap penerbit dan penyebar berita palsu ini," tegas Pogba.

Seperti diberitakan sebelumnya, The Sun menyebut bahwa Emmanuel Macron melontarkan kalimat yang seolah menghina Islam. Mulanya ia mengeluarkan kecaman terhadap aksi pembunuhan yang menimpa seorang guru bernama Samuel Party.

Samuel Party ditemukan tak bernyawa usai kepalanya terpenggal di Conflans-Sainte-Honorine, barat laut Paris, karena beberapa hari sebelumnya menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW sebagai contoh kasus mengenai kebebasan berekspresi. Insiden ini diketahui terjadi pada 16 Oktober lalu.

Baca Juga: Disebut Pensiun dari Timnas usai Agamanya Dihina, Pogba: Berita Palsu!

Sontak insiden tersebut membuat Emmanuel Macron buka suara. Ia sebetulnya mengutuk, namun ada beberapa komentar yang sepertinya menyudutkan Islam.

Emmanuel Macron menilai bahwa kejadian ini adalah sebuah 'serangan teroris Islamis'. Kemudian Presiden Prancis tersebut meminta kelompok Islam militan domestik atau disebut Cheikh Yassine untuk dibubarkan.

Tak cuma itu, Emmanuel Macron juga meminta Masjid Pantin, dekat sekolah tempat mengajar Samuel Paty ditutup. Sebab ada salah satu wali murid yang merupakan jamaah masjid tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI