Suara.com - Pelatih kepala Persib Bandung, Robert Alberts enggan memikirkan opsi terburuk terkait kemungkinan Liga 1 2020 tidak akan dilanjut. Robert masih optimis kompetisi top-flight Indonesia itu akan tetap restart usai tertangguhkan sejak Maret lalu imbas pandemi COVID-19.
"Kami tidak memikirkan itu (Liga 1 tak dilanjut) karena kami masih percaya, apapun formatnya, itu akan dimulai lagi pada 2020," tutur Robert melalui wawancara daring, Senin (19/10/2020).
Robert mengaku berdasarkan informasi yang ia dapatkan, Liga 1 2020 kemungkinan akan kembali bergulir setelah Pilkada serentak di Indonesia usai.
Menurutnya, alasan kenapa kepolisian tidak memberikan izin Liga 1 2020 restart pada 1 Oktober lalu diduga karena akan fokus mengamankan Pilkada terlebih dahulu.
Baca Juga: Lanjutan Liga 1 2020 Belum Jelas, Persija Istirahatkan Pemain
"Semua kabar yang kami terima, dan seperti yang sudah saya katakan, indikasi terkuat untuk saat ini adalah setelah Pilkada. Polisi akan memberikan izin soal penyelenggaraan liga atau turnamen pada Januari, Februari dan mungkin juga hingga Maret. Persib yakin kompetisi akan lanjut setelah Pilkada ini," celoteh Robert.
Pelatih asal Belanda itu pun mengatakan, sudah seharusnya masalah pandemi virus Corona tidak menjadi batu sandungan bagi Liga 1.
Pasalnya, berkaca dari kompetisi sepakbola di luar negeri, liga-liga tetap berjalan di tengah pandemi dengan tentunya menerapkan protokol kesehatan.
"Ini adalah sesuatu yang harus bisa diterima untuk hidup bersama karena orang-orang juga saat ini masih belum tahu cara paling efektif dalam memerangi COVID," kata pelatih kawakan asal Belanda itu.
"Kegiatan olahraga di seluruh dunia sudah dilanjutkan, tapi di Indonesia ada kegiatan politik yang diutamakan. Meskipun PSSI dan PT LIB sudah menyetujui liga boleh dilanjutkan, pihak otoritas lain masih bisa membatalkannya."
Baca Juga: PT LIB Janjikan Penambahan Uang Subsidi untuk Tim-tim Liga 1 dan Liga 2
"Kalian tidak akan melihat ini (masalah izin keamanan) di negara lain, ini berbeda. Jika liga berjalan, polisi yang harus mengikuti instruksi, tapi di sini berbeda. Itu yang saya katakan tadi, struktur politiknya berbeda dan kami harus menerimanya karena ini budaya di negara ini," tutup eks pelatih PSM Makassar itu.
Kontributor : Aminuddin