Suara.com - Pemain PSS Sleman Arthur Irawan mengaku sedih dengan penundaan Liga 1 2020 Indonesia akibat tak mendapat izin penyelenggaraan dari pihak kepolisan. Akan tetapi sebagai pemain profesional, Arthur mengaku harus menghormati keputusan yang diambil PSSI.
"Mungkin sekarang kita mengalami emosi yang cukup sedih yah gara-gara gak ada kelanjutan liga (ditunda)," ujar Arthur dalam dalam pernyataan yang diunggah di laman Twitter resmi klub yang dipantau di Jakarta, Rabu (30/9/2020).
Timnya sebenarnya akan menandai kelanjutan Liga 1 2020 yang segera memasuki pekan keempat. Tim berjuluk Elang Jawa itu dijadwalkan menjamu Persik Kediri pada Kamis, 1 Oktober. Namun akibat penundaan, laga yang ditunggu-tunggu sirna.
Kesedihan Arthur itu berdasar, sebab timnya sudah menjalani latihan sejak sebulan lalu dan tengah dalam kondisi siap tempur dalam mengarungi laga lanjutan Liga 1 Indonesia.
Baca Juga: Kompetisi Batal Digelar, Bali United Tetap Latihan
Meski begitu, sebagai pemain profesional, penundaan ini harus disikapi dengan bijak karena ada pertimbangan lain menyangkut keselamatan semua orang. Ia pun akan siap jika kompetisi dilanjutkan kapanpun.
"Tapi kita harus ingat, kita harus tetap profesional dan harus sikapi secara profesional. Dan pemain profesional itu kapan saja liga mulai harus siap," kata dia.
Sementara itu, manajemen Elang Jawa mengajak PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) membicarakan kelanjutan Liga 1 2020, mengingat penundaan kompetisi masih belum menemui titik terang pada bulan depan.
"PSS ingin PSSI dan LIB diskusi bareng klub untuk mencari jalan keluar dalam koridor keluarga sepakbola. Harus ada komunikasi sejak awal antara tim-tim peserta dengan stakeholder. Ini wajib dilakukan," ujar Direktur Utama PSS Marco Gracia Paulo.