Suara.com - Seluruh pemain, dan jajaran ofisial tim berjuluk Singo Edan, Arema FC, menjalani tes usap atau swab test COVID-19, jelang bergulirnya Liga 1 2020 pada awal Oktober.
Media Ofiser Arema FC Sudarmaji mengatakan bahwa pelaksanaan tes usap kepada seluruh pemain dan jajaran ofisial dilakukan terhadap orang-orang yang akan bertugas dalam zona satu pelaksanaan pertandingan, atau berada dekat dengan pemain, dan lapangan.
"Mereka yang bertugas di zona satu, itu wajib swab test. Pelaksanaan untuk hari ini ada dua grup yang menjalani tes usap," kata Sudarmaji, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (28/9/2020).
Sudarmaji menjelaskan, pada pelaksanaan tes usap untuk hari ini, ada sebanyak 32 orang dari pihak ofisial Arema FC yang mengikuti tes tersebut. Sementara untuk pemain Arema FC, kurang lebih ada 26 orang pemain.
Baca Juga: Persija Ingin Pertahankan Eks Pemain Juventus Marco Motta
Menurut Sudarmaji, ofisial yang menjalani tes usap tersebut, bukan hanya ofisial yang secara resmi terdaftar dalam PT Liga Indonesia baru (LIB). Namun, tes usap itu juga meliputi ofisial lain, yang bertugas dalam zona satu.
"Seperti ball boy, kemudian seksi perlengkapan, itu harus mengikuti swab. Mereka tidak masuk di data LIB, namun manajemen memberi kebijakan untuk yang bertugas di zona satu, harus swab," kata Sudarmaji.
Sudarmaji mengharapkan tidak ada pemain dan ofisial yang positif terjangkit COVID-19. namun, jika nantinya didapati ofisial terkonfirmasi positif COIVD-19, pihaknya akan berkomunikasi dengan PT LIB, terkait langkah yang harus disiapkan dalam mengisi kekosongan tersebut.
"Dua hari lagi kita lihat hasilnya, semoga tidak ada yang positif. Misal ada yang positif, ini kita harus berkomunikasi dengan LIB," tambah Sudarmaji seperti dimuat Antara.
Pada pertandingan pertama lanjutan Liga 1 2020, Arema FC akan menjamu Persija Jakarta pada 3 Oktober, di Stadion Kanjuruhan Malang.
Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia U-19 Vs Dinamo Zagreb
Hingga saat ini, di wilayah Malang Raya, tercatat kasus konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 3.088 orang. Dari total tersebut, sebanyak 260 orang dilaporkan meninggal dunia, 2.501 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih menjalani perawatan.