Suara.com - Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, membantah adanya regulasi yang menyatakan tim bakal kalah jika ada suporter hadir ke stadion saat lanjutan Liga 1 2020 bergulir. Seperti diketahui, mengenai regulasi ini sedang hangat dibicarakan.
Sebelumnya, manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, mengatakan tim bakal kalah jika ada suporter hadir ke stadion. Mengenai regulasi ini juga dibenarkan oleh Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Akhmad Hadian Lukita.
Akhmad menjelaskan seluruh peserta Liga 1 2020 setuju mengenai usulan regulasi yang ditawarkan oleh PSSI soal kehadiran suporter. Namun, Yunus menyebut regulasi seperti itu tak mungkin diterapkan.
"Mana ada regulasi dan sanksi yang bilang penontonnya datang lalu poinnya dikurangi apalagi dianggap kalah. Jadi kawan-kawan media ini juga kami berharap, secara objektif jugalah kalau melihat isu yang ada di luar sana," kata Yunus kepada awak lewat sambungan telepon.
Baca Juga: Persita Bakal Maksimalkan Pemain Muda di Lanjutan Liga 1 2020
"Pertanyaannya itu masuk akal tidak. Persebaya sama PSS Sleman bertanding. Ini tiba-tiba Bonek datang lewat sawah, lewat gang terus ketahuan sama panpel sama pengawas pertandingan, terus bakal bilang ini Bonek masuk ayo kurangi saja poin Persebaya dua poin atau tiga poin."
"Masuk akal tidak hanya karena dua orang saja datang memakai baju Persebaya dan bendera," tambah lelaki yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu.
Yunus mengaku tidak mengetahui dari mana isu regulasi tentang suporter bisa beredar. Karena menurutnya tidak mungkin regulasi tersebut diterapkan.
"Saya tidak tahu itu untuk menakut-nakuti suporter atau niatnya bagaimana saya tidak tahu," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Akhmad Hadian Lukita enggan banyak komentar. Ia hanya akan menunggu kejelasan yang sudah pasti dari PSSI.
Baca Juga: Bhayangkara FC Pilih Kandang di Tangerang
"PT LIB dalam hal ini posisinya standby menunggu regulasi baru. Jadi semua hal itu nantinya akan digodok kembali," ujarnya saat dikonfirmasi.