Suara.com - PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah mengantisipasi betul kemungkinan adanya penularan COVID-19 di Liga 1 2020 yang akan kembali bergulir pada 1 Oktober mendatang. Salah satu aturannya adalah pemain, pelatih, dan seluruh pihak yang terlibat di dalam kompetisi harus benar-benar sehat mengikuti pertandingan.
Bagaimana pun, kesehatan menjadi hal utama pada lanjutan Liga 1 di tengah pandemi virus corona ini. Protokol kesehatan ketat akan diterapkan pada setiap pertandingan, dan LIB berharap tidak ada kasus corona yang muncul dari kompetisi ini.
Oleh sebab itu, pendeteksian sedini mungkin bakal dilakukan. Jika ada pemain atau pelatih yang mengalami sedikit sakit yang mengarah kepada COVID-19 dilarang untuk bermain.
"Kami akan hindari sedini risiko yang mungkin terjadi. Dari mulai tim masih berada di homebase, mereka harus sudah ada laporan, pemeriksaan tubuh dan segalanya, dan yang paling penting saat pertandingan," kata Akhmad Hadian Lukita, selaku direktur utama PT LIB saat jumpa pers virtual dengan awak media.
Baca Juga: Tanpa Sergio Farias, Target Persija Tetap Sama Ingin Juara
"Saat pertandingan kami anggap para pemain sudah sehat secara fisik, kami mau menghindari segala kemungkinan yang berisiko. Pemain satu flu saja, tidak bisa ikut, apalagi jika seumpama COVID-19," sambung Hadian.
Akhmad menambahkan jika nantinya ada pemain yang ternyata positif COVID-19, Liga 1 2020 aka tetap berjalan. Tentu, dengan beberapa ketentuan setelah ditemukan kasus positif corona di kompetisi.
"Mudah-mudahan tidak ada, jangan sampai terjadi. Di sepakbola Eropa jika ada yang terkena COVID-19, maka kompetisi jalan terus. Nanti kami akan diskusikan penangannya bagaimana," imbuh dia.
Sementara itu, Plt Sekjen PSS, Yunus Nusi, mengatakan pihaknya sudah memiliki tim penanganan COVID-19 jika nantinya memang ditemukan kasus positif corona.
Selain itu, protokol kesehatan yang diterapkan juga mengadopsi beberapa elemen penting seperti Kementerian Kesehatan, WHO, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), FIFA, AFC, dan beberapa kompetisi di Eropa.
Baca Juga: Liga 1 Padat Tanpa Libur, PT LIB Tak Khawatir Pemain Rindu Keluarga
"PSSI dan PT LIB sudah punya tim Gugus Tugas, bagi kami protokol hampir sempurna karena mengadopsi dari WHO, BNPB, Liga Jerman, Kementerian Kesehatan, FIFA, AFC, kami akomodir, kami jadikan satu sampai dua buku. Protokolernya sudah jelas. Begitu banyak opsi yang telah ada," ujar Yunus.