Suara.com - Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengonfirmasi bahwa tidak akan ada perwakilan klub Indonesia yang bermain di Liga Champions Asia tahun depan. Tentu penyebabnya adalah melorotnya prestasi klub-klub Tanah Air ketika bertanding di kancah Asia.
Ironisnya, tidak ada wakil klub di Indonesia disaat Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) menambah peserta Liga Champions Asia 2021 menjadi 40 klub.
"Indonesia kehilangan jatah LCA? Ya, itu benar dan secara resmi akan disampaikan nanti oleh AFC," kata Yunus Nusi saat menggelar jumpa pers virtual dengan awak media, Jumat (11/9/2020).
Untuk mendapatkan jatah ke Liga Champions Asia, kompetisi minimal harus menempati peringkat 12 di zona wilayahnya masing-masing (Barat & Timur). Liga 1 tak lagi mendapat jatah tiket karena menempati peringkat ke-13 Zona Timur.
Baca Juga: Jika Ada Pemain Positif COVID-19, PSSI Pastikan Liga 1 2020 Tetap Berjalan
Sekedar informasi, ranking Liga 1 di Asia saat ini hanya berada di posisi ke-28. Sementara di Zona Timur Asia, kompetisi kasta teratas di Tanah Air itu hanya berada di urutan 13.
Hasil tersebut merupakan dampak dari buruknya penampilan wakil Indonesia bermain di Liga Champions Asia dan Piala AFC.
Sebagai contoh di Piala AFC 2019, Persija Jakarta tidak mampu lolos dari fase grup. Adapun PSM Makassar yang menjadi wakil lainnya hanya bisa sampai babak semifinal Zona ASEAN.
Ini makin diperparah dengan tidak pernah lolosnya wakil Indonesia bermain di putaran final Liga Champions Asia sejak 2012. Sebagian besar klub-klub Indonesia hanya bisa bermain di babak kualifikasi.
Perwakilan Indonesia terakhir yang bermain di Liga Champions Asia adalah Bali United di musim 2020. Sayang, tim asuhan Stefano Cugurra juga hanya bisa sampai babak kualifikasi di kejuaraan tersebut.
Baca Juga: 10 Pemain Asing Pilih Tinggalkan Indonesia, Ini yang Akan Dilakukan PSSI
Saat Bali United menjadi wakil, Liga 1 masih menempati peringkat 11 Zona Timur dan ke-24 Asia. Adapun jatah Liga Champions Asia yang sebelumnya di tempati Indonesia kini digeser oleh Korea Utara.