Suara.com - Setelah mendapat sorotan dunia selama lebih dari satu pekan, opera sabun Lionel Messi versus Barcelona berakhir. Sang megabintang memutuskan untuk bertahan di Camp Nou hingga akhir masa kontraknya pada Juni 2021 mendatang.
Meski demikian, bukan berarti perseteruan dan kekisruhan yang terjadi di Barcelona sudah berakhir. Messi mungkin batal hengkang, akan tetapi 'api' di tubuh Barcelona belum berhasil dipadamkan.
Atas apa yang terjadi di Barcelona dalam beberapa tahun terakhir, satu nama yang dituding sebagai dalang. Yaitu Presiden Barcelona FC Josep Maria Bartomeu.
Dengan apa yang terjadi selama ini, ditambah opera sabut Messi, Bartomeu saat ini dihadapkan pada ketidakstabilan di semua level di klub yang dijalankannya.
Baca Juga: Perburuan Pemain Barcelona: Lautaro Kemahalan, Suarez Sudah Pasti Terjual
Posisi Bartomeu sebagai presiden klub pun kini diyakini banyak pihak tengah terancam. Jika Bartomeu tetap memainkan tipu daya yang selama ini sangat pandai ia mainkan, maka bisa dipastikan pergolakan akan kembali terjadi.
Untuk meredam pergolakan yang diprediksikan tersebut pastinya tidak mudah. Marca melaporkan, sedikitnya ada enam hal yang membuat posisi Bartomeu di Barcelona sudah pasti akan terlepas.
1. Lionel Messi
Hubungan antara Messi dengan Bartomeu kini sudah retak. Ketika mengumumkan untuk bertahan, Messi dengan jelas mengatakan bahwa sang presiden tidak menepati janjinya.
Messi memang dikenal sebagai sosok pendiam, namun sepertinya sulit memaafkan. Karena sejarah klub mencatat, Messi belum pernah meluapkan kemarahannya seperti beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Javier Tebas: Saya Tidak Berperang dengan Messi
Messi adalah kapten dan favorit para penggemar, jadi sulit bagi Bartomeu untuk memenangkan pertarungan seperti itu.
2. Para pemain
Selain Messi sang kapten, para penggawa Barcelona lainnya juga pernah berseteru dengan pengurus klub. Di antaranya adalah Eric Abidal.
Eric Abidal, yang ketika itu masih menjabat sebagai direktur olahraga, mengkritik penampilan para pemain. Kritik tersebut pun dibalas dengan pernyataan pedas Messi dengan dukungan rekan-rekan di belakangnya.
Sejumlah pemain senior, termasuk Messi, juga pernah memprotes pemotongan gaji yang dilakukan Bartomeu menyusul pandemi COVID-19.
3. Mosi tidak percaya ... dan pemilihan
Pengumpulan tanda tangan anggota klub Barcelona sedang berlangsung dan, jika berhasil, Bartomeu akan menghadapi pemungutan suara yang akan menentukan apakah dia tetap memegang jabatan sebagai presiden klub.
Apapun hasil dari mosi ini, akan ditentukan dalam pemilihan presiden Barcelona FC pada bulan Maret tahun depan.
4. Sikap para pemegang saham
Bartomeu harus mempertahankan manajemennya sebelum pertemuan umum klub.
Dalam skenario ini, Bartomeu juga bisa menghadapi mosi tidak percaya dari para pemegang saham.
Jika gagal memenangkan pertempuran itu, dia tidak akan diwajibkan untuk meninggalkan posisinya tetapi citranya akan rusak parah.
5. Keuangan
Virus Corona telah memengaruhi semua klub, tidak terkecuali Barcelona. Dilaporkan, Barcelona telah kehilangan pendapatan 154 juta euro di musim 2019/20 karena pandemi dan situasinya akan terus menjadi rumit tahun ini.
Menyesuaikan tingkat gaji sangat penting untuk menyeimbangkan pembukuan klub dan anggota akan melihat bagaimana manajemen pimpinan Bartomeu mengatasi hal ini.
6. Barcagate
Polisi telah menemukan tanda-tanda korupsi dalam saga Barcagate yang terkenal.
Menurut laporan polisi, anggota dewan mungkin mendapatkan keuntungan pribadi dengan menyewa i3 Ventures untuk memantau Barcelona di media sosial.
Mereka membagi faktur menjadi kurang dari 200.000 euro untuk menghindari persetujuan resmi.