Suara.com - Striker Manchester United Marcus Rashford bekerja sama dengan supermarket serta industri makanan raksasa membentuk satuan tugas (satgas) guna membantu mengentaskan anak-anak dari kemiskinan terkait akses pangan di Inggris.
Dilansir AFP, Selasa (1/9/2020), pesepak bola 22 tahun itu pada Juni lalu juga telah melakukan kampanye mendesak pemerintah Inggris untuk memperpanjang pemberian kupon makan gratis bagi anak-anak sekolah selama liburan musim panas.
Namun kampanye itu menurutnya hanya solusi jangka pendek dalam mengatasi kelaparan, sedangkan satuan tugas kemiskinan anak akan memberikan solusi jangka panjang.
Beberapa retail dan produsen makanan seperti Aldi, Lidl, Kellogg’s dan Tesco mendukung kampanye tersebut dengan mendedikasikan platformnya selama enam pekan ke depan untuk berbagi cerita tentang mereka yang paling terdampak oleh kesulitan akses pangan di Inggris.
Baca Juga: Virgil van Dijk: Gabung Manchester United Bagus untuk Donny van de Beek
Rashford berangkat dari pengalamannya menggunakan kupon makan gratis serta bagaimana dia tumbuh di keluarga berpenghasilan rendah. Ia ingin membantu menghilangkan stigma yang kerap dikaitkan pada seseorang saat meminta bantuan.
“Saya terkadang merasa orang berpikir bahwa mereka akan diremehkan jika meminta bantuan,” kata Rashford kepada BBC.
“Kamu seharusnya berhak meminta bantuan dalam hal apapun. Kamu harus percaya diri dan jika memang perlu bantuan, pergilah dan cari bantuan.”
Rashford mengatakan satuan tugas yang dipimpinnya membawa tiga rekomendasi kebijakan terkait strategi pangan nasional.
Pertama, ia meminta agar pemerintah meningkatkan jumlah makanan sekolah secara gratis yang menjangkau 1,5 juta anak.
Baca Juga: 5 Potret Estelle, Putra Legenda Arsenal Calon WAGs Manchester United
Kedua, ia ingin agar pemerintah memperbanyak kupon makanan gratis selama liburan sekolah bagi 1,1 juta anak.
Ketiga, Rashford meminta agar pemerintah Inggris juga meningkatkan nilai kupon makanan lebih dari 1 pound per pekan untuk membantu 290.000 anak di bawah usia empat tahun.
“Jika kita tidak mengambil tindakan cepat, masalah kemiskinan pangan anak akan berdampak buruk pada stabilitas negara kita,” kata Rashford dalam surat yang ditujukan kepada anggota Parlemen Inggris.
“Saya berbicara dengan seorang ibu baru-baru ini. Bersama dengan dua putranya yang masih kecil. Saat ini mereka hidup dari tiga potong roti dalam sehari. Mereka merendamnya dalam air panas dan menambahkan gula, berharap itu dapat menahan rasa lapar anaknya yang berusia setahun,”
“Inilah realita sebenarnya yang terjadi di Inggris pada 2020,” pungkasnya. (Antara)