Suara.com - Presiden Argentina Alberto Fernandez secara terbuka meminta Lionel Messi kembali bermain profesional di negaranya dan pulang ke klub masa kecilnya Newell's Old Boys
Peraih Ballon d'Or enam kali tersebut ingin meninggalkan Barcelona musim panas ini setelah 20 tahun dan mengejutkan dunia sepak bola pekan lalu dengan secara resmi meminta transfer dari Camp Nou.
Klub kaya Manchester City dianggap sebagai kandidat terkuat untuk mendapatkan jasa Messi, dengan manajer Josep Guardiola menjadi alasan terkuat keinginan kapten timnas Argentina itu datang ke Etihad Stadium.
Menurut Standard Sport pada Selasa (1/9/2020), City sangat yakin bahwa mereka adalah tujuan favorit Messi berikutnya meski La Liga kemarin menyatakan bahwa klausul rilis sang pemain harus dipenuhi agar Barcelona melepaskannya.
Baca Juga: Messi Ingin Pergi Baik-baik, Barca: Tak Ada Negosiasi Kecuali Kontrak Baru
Namun, Messi menganggap klausul yang dapat membuatnya pergi dengan gratis masih berlaku. Ia juga sudah tidak datang untuk melakukan pemeriksaan medis dan tidak hadir dalam latihan pramusim perdana Barcelona pada Senin (31/8/2020).
Messi telah membela Barcelona sejak berusia 13 tahun dan menghabiskan seluruh karier seniornya di Spanyol dan tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk bersaing dalam kompetisi tertinggi di Argentina.
Presiden Fernandez telah meminta Messi kembali ke negaranya dan membela klub masa kecilnya Newell's Old Boys, di mana ia bermain sejak anak-anak sebelum pindah ke Eropa.
"Anda ada di hati kami dan kami belum pernah melihat Anda bermain di negara kami," kata Presiden Argentina itu melalui saluran berita C5N.
"Semoga Anda mengakhiri karier Anda dengan Newell's Old Boys, klub masa kecil Anda."
Baca Juga: Gokil! Suporter Stuttgart Galang Dana Demi Datangkan Lionel Messi
Komentar Fernandez tersebut muncul beberapa hari setelah para suporter Newell's Old Boys melakukan konvoi besar di Rosario untuk membujuk Messi kembali membela klub kota kelahirannya dan mengikuti langkah Diego Maradona, yang kembali ke Rosario setelah meninggalkan Eropa pada 1993. (Antara)