Infografis
Suara.com - Neymar berjanji tetap bertahan di Paris Saint-Germain (PSG) untuk musim mendatang. Hal itu dilakukan demi mencoba merengkuh gelar Liga Champions bersama raksasa Ligue 1 itu.
Penyerang internasional Brasil tersebut telah membantu PSG untuk pertama kalinya lolos ke final Liga Champions kompetisi 2019-20 di Lisbon.
Namun gol sundulan Kingsley Coman di babak kedua membuat PSG gagal untuk mengangkat trofi Liga Champions setelah kalah 0-1 dari Bayern Munich.
![Penyerang Brasil Paris Saint-Germain Neymar menangis di akhir pertandingan sepak bola final Liga Champions antara Paris Saint-Germain melawan Bayern Munich di Luz stadium, Lisbon, Senin (24/8/2020) dini hari WIB. [David Ramos / POOL / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/24/35734-neymar.jpg)
Kegagalan tersebut malah membuat tekad Neymar untuk membantu skuat besutan Thomas Tuchel meraih trofi bergengsi di kompetisi Eropa semakin besar.
Baca Juga: Messi Tak Bahagia di Barcelona, Manchester City Produksi Video Penyambutan
Dalam sebuah wawancara dengan majalah klub resmi PSG, Neymar berjanji akan bertahan di Paris dan menjadi bagian dari perburuan trofi Liga Champions.
"Saya akan bertahan di PSG musim depan," kata Neymar seperti dilansir Sportskeeda. "Dan dengan ambisi untuk kembali ke final Liga Champions, kali ini untuk memenangkannya."
"Saya suka ide melakukan segalanya untuk meninggalkan nama saya di buku sejarah klub saya. Jika orang meragukan kehadiran PSG sebagai klub besar Eropa, keraguan itu sirna di Lisbon."
"Kami meninggalkan kota ini dengan perasaan diperbarui dan keyakinan pada kapasitas kami untuk memenangkannya suatu hari nanti untuk menulis sejarah yang lebih besar."
Neymar masih memiliki kontrak dengan PSG hingga Juni 2022.
Baca Juga: Putus Kontrak dengan Nike, Neymar Sudah Punya Sponsor Baru?
Sejak kepindahannya dengan rekor transfer dunia 222 juta euro dari Barcelona pada 2017, dia kencang dikabarkan akan balik ke Camp Nou atau pindah ke Real Madrid.
Namun, isu tersebut mulai redup menyusul masalah finansial yang menghantam sebagian besar klub karena pandemi virus corona dan juga situasi di Barcelona menyusul kekalahan dari Bayern Munich 8-2 di perempat final Liga Champions.
