Suara.com - Masa depan Lionel Messi bersama Barcelona masih menjadi tanda tanya. Hingga kini, belum ada kabar yang menyebut langkah nyata klub-klub papan atas Eropa yang disebut-sebut berminat mendatangkan megabintang asal Argentina itu.
Sebagaimana diketahui, Messi baru-baru ini membuat heboh jagad sepak bola dengan permintaannya untuk dilepas Barcelona menyusul krisis yang dialami klub di dalam maupun di luar lapangan.
Messi mengincar klausul pemutusan dalam kontraknya, yang memungkinkan dirinya untuk hengkang dari Barcelona di akhir musim setiap tahunnya dengan status free agent.
Meski demikian, dalam kontrak Messi dengan Barcelona yang berlaku saat ini, previlege yang didapat Messi itu sudah berakhir sejak Juni 2020 lalu. Dengan kata lain sang megabintang tak lagi bisa mengandalkan klausul pemutusan itu untuk pergi dari Barcelona secara gratis.
![Kapten Barcelona Lionel Messi melihat ke kamera saat melakoni laga el Clasico kontra Real Madrid di Camp Nou pada Desember 2016. [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/27/78732-lionel-messi.jpg)
Akan tetapi, Messi dan pihak kuasa hukumnya tidak menyerah. Kenyataan kompetisi yang sempat dihentikan akibat pandemi COVID-19 diyakini bisa menjadi celah bagi dirinya untuk hengkang dari Camp Nou, meski klausul yang disebutkan di atas memang sudah kedaluarsa.
Untuk tetap bertahan di Barcelona, sepertinya sudah teramat berat bagi Messi. Baru-baru ini, Messi pun tidak datang untuk mengikuti tes swab COVID-19 jelang sesi latihan Barcelona.
Dilaporkan Marca, paling tidak ada 10 alasan, dari sisi legal (hukum) dan olahraga, kenapa Messi sudah tidak tahan bermarkas di Camp Nou dan ingin cepat-cepat angkat kaki.
Berikut 10 alasan Lionel Messi ingin segera angkat kaki dari Barcelona:
![Penggawa Barcelona Lionel Messi mendatangi arena latihan Joan Gamper [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/02/19/15354-lionel-messi.jpg)
Dari sisi Legal:
Baca Juga: Menapaki Senja Kala Rivalitas Messi-Ronaldo
1. Deadline bagi Messi untuk mengaktifkan klausul pelepasan dengan status free transfer otomatis diperpanjang hingga akhir musim. Mengingat kompetisi sempat ditangguhkan akibat pandemi COVID-19, tanggal 10 Juni 2020 yang tercantum dalam kontrak sebagai batas akhir pengaktifan klausul istimewa itu tidak lagi valid.