Suara.com - Peraih enam penghargaan Ballon d'Or Lionel Messi mengatakan kepada Barcelona bahwa ia ingin pergi. Keinginan tersebut disampaikan Messi kepada klub lewat faksimili, Selasa (25/8/2020).
Keinginan Messi tersebut diperkirakan bakal memicu pertarungan hukum atas klausul jual atau buy-out senilai ratusan juta dolar AS atau belasan triliun rupiah.
Kepergian Messi juga akan menjadi tanda berakhirnya sebuah era di Barcelona di mana Messi saat ini tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa dan telah memenangi empat gelar Liga Champions.
Tuntutan pemain berusia 33 tahun yang dikirim melalui faks oleh pengacaranya itu memicu protes terhadap presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu. Fans meminta Bartomeu mundur.
![Pelatih baru Barcelona Ronald Koeman diperkenalkan secara resmi di Camp Nou pada 19 Agustus 2020. [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/24/33971-ronald-koeman.jpg)
"Saya tak mau melihat dia ada di tempat lain. Saya tak percaya," kata Ruben Tejero (28) salah satu dari sekitar 100 penggemar Barca di stadion yang menyeru Bartomeu agar mengundurkan diri.
"Saya lebih suka menganggap itu (tuntutan keluar Messi) sebagai ultimatum yang diberikan kepada manajemen agar Bartomeu pergi."
Manchester City, Paris Saint-Germain dan Inter Milan termasuk di antara klub-klub yang dikaitkan dengan Messi yang merupakan salah satu pemain terhebat sepanjang masa dan memiliki gaji satu juta euro (Rp17 miliar) per pekan.
ESPN melaporkan bahwa pekan lalu Messi sudah berbicara dengan manajer Manchester City Pep Guardiola tentang kemungkinan pindah. Seorang jurnalis Brazil yang berbasis di Barcelona juga mengatakan Messi ingin bermain di bawah asuhan mantan pelatih Barcelona tersebut.
Perubahan drastis
Baca Juga: Telepon Josep Guardiola, Lionel Messi Jadi Pindah ke Manchester City?
Barcelona belum menyampaikan reaksi resmi namun diyakini yakin klausul jual Messi telah berakhir Juni, dan bahwa ia tetap terikat kontrak hingga akhir musim 2021.