Suara.com - Peraih enam penghargaan Ballon d'Or Lionel Messi mengatakan kepada Barcelona bahwa ia ingin pergi. Keinginan tersebut disampaikan Messi kepada klub lewat faksimili, Selasa (25/8/2020).
Keinginan Messi tersebut diperkirakan bakal memicu pertarungan hukum atas klausul jual atau buy-out senilai ratusan juta dolar AS atau belasan triliun rupiah.
Kepergian Messi juga akan menjadi tanda berakhirnya sebuah era di Barcelona di mana Messi saat ini tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa dan telah memenangi empat gelar Liga Champions.
Tuntutan pemain berusia 33 tahun yang dikirim melalui faks oleh pengacaranya itu memicu protes terhadap presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu. Fans meminta Bartomeu mundur.
Baca Juga: Telepon Josep Guardiola, Lionel Messi Jadi Pindah ke Manchester City?
"Saya tak mau melihat dia ada di tempat lain. Saya tak percaya," kata Ruben Tejero (28) salah satu dari sekitar 100 penggemar Barca di stadion yang menyeru Bartomeu agar mengundurkan diri.
"Saya lebih suka menganggap itu (tuntutan keluar Messi) sebagai ultimatum yang diberikan kepada manajemen agar Bartomeu pergi."
Manchester City, Paris Saint-Germain dan Inter Milan termasuk di antara klub-klub yang dikaitkan dengan Messi yang merupakan salah satu pemain terhebat sepanjang masa dan memiliki gaji satu juta euro (Rp17 miliar) per pekan.
ESPN melaporkan bahwa pekan lalu Messi sudah berbicara dengan manajer Manchester City Pep Guardiola tentang kemungkinan pindah. Seorang jurnalis Brazil yang berbasis di Barcelona juga mengatakan Messi ingin bermain di bawah asuhan mantan pelatih Barcelona tersebut.
Perubahan drastis
Baca Juga: Geger Tinggalkan Barcelona, Lionel Messi Terciduk Gantikan Marc Marquez?
Barcelona belum menyampaikan reaksi resmi namun diyakini yakin klausul jual Messi telah berakhir Juni, dan bahwa ia tetap terikat kontrak hingga akhir musim 2021.
"Prinsipnya, klausul ini habis pada 10 Juni, tetapi sifat tidak biasa musim ini yang diganggu oleh virus corona membuka jalan bagi Messi untuk meminta dilepaskan dari kontraknya saat ini," tulis harian olahraga Spanyol Marca.
"Ini adalah langkah pertama untuk membuka negosiasi atas kepergiannya, yang berdasarkan klausul pembebasannya berjumlah 700 juta euro (Rp12,1 triliun)."
Messi bergabung dengan akademi muda Barcelona sejak usia 13 tahun dan melakukan debut senior pada 2004 saat berusia 17 tahun sebelum mencetak rekor gol terbanyak sepanjang masa klub ini dengan torehan 634 gol.
Namun masa depannya di Barca sangat diragukan menyusul kekalahan 2-8 dari Bayern. Ini pertama kalinya Barca kebobolan delapan gol dalam satu pertandingan sejak kalah 0-8 melawan Sevilla pada Piala Spanyol 1946.
Kekalahan itu memicu perubahan drastis. Pelatih Quique Setien dipecat setelah hampir enam bulan bertugas, sedangkan direktur olahraga Eric Abidal juga dilengserkan.
Menurut media Spanyol, Messi pekan lalu sudah menemui pelatih baru Ronald Koeman dan mengatakan kepada pelatih asal Belanda itu bahwa dia ingin pergi.
Koeman sudah berjanji untuk berjuang mengembalikan Barca ke puncak dan mengatakan pada awal dia direkrut sebagai pelatih bahwa dia berharap Messi tetap di klub sampai beberapa tahun ke depan.
Namun Koeman kabarnya telah memberi tahu Luis Suarez bahwa dia tidak lagi menjadi bagian dari rencana Barca. Dia menyampaikan pesan serupa kepada Arturo Vidal, Ivan Rakitic dan Samuel Umtiti.
Titik terendah
Klub membutuhkan perubahan, kata bek Gerard Pique setelah diganyang Bayern.
"Tidak ada yang tak tersentuh, apalagi saya. Darah segar dibutuhkan untuk mengubah tim ini. Kita sudah mencapai titik terendah."
Harian olahraga Argentina, Ole, menggambarkan keinginan Messi untuk pergi sangat menghebohkan. Messi belakangan ini sering berselisih paham dengan direksi Barcelona.
Kekalahan di Lisbon yang merupakan kekalahan yang paling parah dialami Barca di kancah Eropa, menjadi bukti pendapat Messi jika skuat tidak cukup baik.
Dia mengatakannya pada Februari dan diulanginya lagi pada Juli setelah Barcelona menyerahkan gelar La Liga kepada Real Madrid.
Ketika hubungannya dengan hierarki klub meruncing, Messi secara terbuka bersikap ketika Eric Abidal, yang saat itu menjabat direktur olahraga, menyalahkan pemain atas pemecatan Ernesto Valverde pada Januari 2020.
Dia juga memimpin perlawanan para pemain Barcelona atas perselisihan dengan direksi Maret lalu soal pemotongan gaji selama pandemi COVID-19.
"Hormat dan kagum, Leo. Saya mendukungmu kawan," cuit legenda Barca Carles Puyol, mantan rekan setim Messi. Suarez membalas pesan itu dengan dua emoji tepuk tangan.
"Ketika Anda mengurung harimau di kandang, dia tidak takluk, dia melawan," kicau Arturo Vidal seperti dimuat Antara.