Memang, kasus pindah kewarganegaraan Ezra ini bermasalah. Dalam hukum, penyerang yang kini memperkuat PSM Makassar itu telah sah menjadi Warga Negara Indonesia.
Namun dalam urusan sepakbola, yang bersangkutan masih bermasalah.
"Contoh kasus Ezra Walian, PSSI kenapa tidak urus? Tak bisa diurus karena urusannya harus menunggu dua tahun. Jadi jangan disalahkan juga PSSI kenapa nggak urus Ezra, karena rules-nya begitu," kata Indra Sjafri saat ditemui di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.
Untuk kasus Ezra, sang penyerang memang sempat membela Timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games. Tapi dalam ajang resmi, FIFA melarang Ezra membela skuat Garuda.
Baca Juga: Shin Tae-yong Harapkan Kehadiran Elkan Baggott di Kroasia
Sebab, Ezra pernah membela Timnas Belanda U-17 dalam kompetisi resmi UEFA.
Selain itu, FIFA rupanya juga belum menerima laporan perpindahan federasi Ezra dari KNVB (Federasi Sepakbola Belanda) ke PSSI.
Indra Sjafri pun memberikan tanggapannya soal hal ini. "Ada regulasi FIFA yang harus dipatuhi, jadi tak bisa sembarangan," tuturnya singkat.
Lebih lanjut, Indra menjelaskan kriteria terpenting jika PSSI ingin menaturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia ke depannya. Menurut mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 itu, pemain yang bersangkutan harus punya kualitas.
"Jaminan yang masuk timnas itu kualitas, bukan dia hidung mancung atau rambut cokelat. Yang paling utama, pemain yang akan dinaturalisasi itu harus punya kualitas," jelas Indra.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Diklaim Tak akan Sembarang Comot Pemain Naturalisasi
"Kedua, persyaratannya harus mempunyai paspor Indonesia. Tanpa paspor Indonesia, tak bisa main di (kompetisi resmi) AFC dan FIFA karena itu regulasi. Ada paspor Indonesia pun kalau dia sudah main di timnas di negara asal, itu harus menunggu minimal dua tahun," pungkasnya.