Suara.com - Pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann sudah populer sebagai pelatih Eropa setelah menjadi manajer termuda yang mencapai semifinal Liga Champions menyusul kemenangan 2-1 atas Atletico Madrid, Jumat (14/8/2020).
Walaupun pelatih ambisius berusia 33 tahun itu sudah melebihi ekspektasi dalam musim pertamanya di Leipzig, Nagelsmann sangat menantikan laga semifinal pekan depan menghadapi Paris St Germain, yang dilatih oleh kompatriotnya, Thomas Tuchel.
"Pertandingan melawan Thomas selalu sangat menarik," kata Nagelsmann seperti dikutip Antara dari Reuters, Jumat (14/8/2020).
"Karena ia mempunyai ide yang sangat baik tentang bagaimana bermain sepak bola. Saya harap saya juga muncul dengan ide yang bagus melawan dia dan bahwa para pemain saya akan tampil seperti saat melawan Atletico."
Baca Juga: Thomas Muller: Mustahil Hentikan Messi dengan Dua Pemain
"Kemudian kami akan memainkan pertandingan yang sangat bagus," sambungnya.
Tuchel, yang kini berusia 46 tahun, sempat melatih Nagelsmann sebagai pemain cadangan di Augsburg 13 tahun lalu sebelum cedera mengakhiri karier bermainnya. Setelah itu Nagelsmann menjadi pemandu bakat di Augsburg bagi pelatih yang sekarang menangani PSG itu.
Tuchel juga mewakili generasi baru pelatih Jerman, yang muncul pada dekade terakhir, dengan ciri khas perencanaan cermat, penekanan pada taktik dan semua aspek mental pertandingan.
Nagelsmann dan Tuchel menunjukkan luasnya kepelatihan Jerman di belakang pelatih yang membawa Liverpool juara Liga Champions Jurgen Klopp, dengan Jerman berpotensi mengirim tiga dari empat pelatih dalam semifinal jika Hansi Flick yang melatih Bayern Munich mampu mengalahkan Barcelona pada Sabtu (15/8/2020) dini hari WIB.
Ide Nagelsmann melawan Atletico terbayar dan 'membunuh' setiap serangan tim Spanyol itu, menetralisir senjata terbesar mereka dengan pertahanan yang bekerja keras dan fleksibel, dan menemukan ruang untuk menyerang pada saat yang tepat.
Baca Juga: Prediksi Barcelona Vs Bayern Munich di Perempat Final Liga Champions
Indikasi dari rencana permainan Leipzig adalah fakta bahwa bukan Tyler Adams, pencetak gol kemenangan Leipzig pada menit ke-88, namun pemain belakang Dayot Upamecano lah yang terpilih sebagai pemain terbaik.