Suara.com - Klub-klub Liga Inggris sepakat kembali membatasi jumlah pergantian pemain sebanyak tiga slot saja untuk kompetisi musim 2020/2021. Musim baru Premier League rencananya digulirkan mulai 12 September 2020.
Secara bersamaan setiap tim juga kembali hanya diperbolehkan mendaftarkan tujuh pemain di bangku cadangan untuk tiap pertandingan, demikian seperti dilansir laman resmi Liga Inggris, Jumat (7/8/2020).
Aturan pergantian pemain kembali ke regulasi awal, alih-alih mempertahankan regulasi yang diberlakukan di tengah kondisi darurat untuk merampungkan musim 2019/2020, di mana setiap tim boleh melakukan lima pergantian pemain.
Selain itu, Premier League mengumumkan kesepakatan terkait sejumlah perubahan pengimplementasian Video Assistant Referee (VAR) dalam musim 2020/2021 sesuai dengan peralihan wewenang dari Badan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB) ke FIFA.
Baca Juga: Ini Dia 8 Tim Perempatfinalis Liga Europa, Berebut Gelar Juara di Jerman
Setidaknya ada lima perubahan kunci atas implementasi VAR di Liga Inggris 2020/2021. Pertama, peningkatan penggunaan area peninjauan wasit (RRA) untuk keputusan terkait gol, kartu merah dan tendangan penalti.
Kedua, pelanggaran aturan kiper dalam tendangan penalti, yang merujuk bahwa kaki kiper tidak boleh melewati garis gawang sebelum pemain lawan menyentuh bola
Apabila itu terjadi dan kiper menyelamatkan bola, maka VAR harus meminta tendangan penalti dilakukan ulang.
Namun apabila itu terjadi dan tendangan penalti membentur tiang atau melenceng dari gawang, tidak perlu ada eksekusi ulang.
Ketiga, gangguan eksekusi penalti oleh pemain lawan, yang secara aturan memang melarang pemain lain --baik rekan maupun lawan, selain algojo penendang penalti-- kedapatan kakinya memasuki kotak maupun busur penalti.
Baca Juga: Wolves ke 8 Besar, Berikut Hasil Lengkap Liga Europa Dini Hari Tadi
Keempat, protokol VAR baru dipastikan tidak memberi level toleransi terhadap pelanggaran offside.
Kelima, hakim garis diinstruksikan tetap membiarkan permainan berlanjut jika ada dugaan offside dengan margin tipis dan baru mengangkat benderanya setelah peluang rampung, entah itu jadi gol atau terbuang.
Jika menjadi gol maka VAR baru diminta bertindak untuk melakukan peninjauan insiden yang dimaksud.