Suara.com - Victoria Beckham yang merupakan istri eks bintang sepak bola David Beckham, dilaporkan mengalami kerugian besar akibat wabah virus corona. Sejumlah bisnisnya bahkan harus kolaps gegara penjualan merosot drastis.
Akibat kerugian tersebut, Victoria Beckham berencana memecat sekitar 20 karyawannya di label fesyen yang merugi. Salah satu yang mengalami kerugian paling paling adalah toko Mayfair.
Melansir dari Dailymail, toko Mayfair yang menjadi andalan penjualan Victoria Beckham yang biasa menjual gaun seharga 2.000 euro (Rp 34 juta) dan tas 1.000 euro (Rp 17 juta), kini harus mengurangi hampir separuh koleksi.
Akibatnya, aktris sekaligus pengusaha itu diprediksi mengalami kerugian sebesar 355 juta euro atau setara Rp 6,1 triliun.
Baca Juga: Positif COVID-19, Striker Real Madrid Mariano Diaz: Terima Kasih Tuhan
Jadi pengurangan karyawan adalah jalan yang bisa dilakukan dalam upaya menyelamatkan brand milik istri mantan pemain Real Madrid dan Manchester United itu.
"Victoria jatuh. Ini adalah masa yang sangat sulit dan tidak ada yang dibebaskan dari cengkeraman pandemi ini,'' ujar salah satu sumber.
Sumber tersebut juga mengungkap bahwa bisnis adalah sebuah kebanggaan dan kegembiraan bagi Victoria Beckham. Bahkan ibu empat anak itu disebut-sebut tidak mengambil untung bagi dirinya selama tiga tahun terakhir.
"Dia melakukan semua yang dia bisa untuk menjaga agar sebanyak mungkin orang tetap bekerja," kata sumber itu lagi.
Disebutkan juga lini fesyen yang diluncurkan Victoria sejak 2008 itu, sudah merugi hingga 12,3 juta euro di 2018.
Baca Juga: Penyerang Real Madrid Mariano Diaz Positif COVID-19
Jubir Victoria Beckham juga menyebutkan hal serupa, bahwa pihaknya sudah melakukan yang terbaik. Tapi apalah daya, dan disayangkan ia harus melakukan redundansi untuk bisa tetap bertahan.