Suara.com - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, mendukung regulasi tanpa degradasi untuk lanjutan Liga 1 2020 pada 1 Oktober mendatang. Meskipun belum ada keputusan resmi soal regulasi tersebut.
Ruddy mengatakan saat melakukan pertemuan virtual dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, Jumat (17/7/2020) sore belum ada bahasan mengenai detail regulasi. Pertemuan tersebut hanya bersifat sosialisasi semata.
Ruddy menambahkan aturan tanpa degradasi ataupun lainnya sah saja dilakukan di tengah pandemi COVID-19. PSSI selaku federasi pastinya juga sudah berkomunikasi dengan FIFA terkait hal ini.
"Kalau saya tidak usah dipermasalahkan hal seperti itu. Namanya juga dalam keadaan seperti ini. Tanpa degradasi tidak masalah," kata Ruddy saat dihubungi oleh Suara.com, Jumat (17/7/2020) malam.
Baca Juga: Latihan Arema FC di Awal Agustus Berlangsung Tertutup
"Nah, kedepannya sebagai konsekuensi degradasi ditambah, biasanya tiga jadi enam atau lima," ia menambahkan.
Bagi Ruddy, kompetisi musim 2020 harus tetap dilanjutkan meski di tengah pandemi COVID-19. Tentu dengan beberapa pertimbangan memikirkan pendapatan pemain dan lain-lain.
"Kalau saya yang perlu ditekankan jangan nyerah, kita harus bersama-sama berkegiatan. Kalau ada masalah ayo sama sama cari solusi bersama-sama," ucapnya.
"Jadi sekarang SK PSSI sudah jelas yaitu kompetisi lanjut. PSSI juga gak gegabah. Mereka konsultasi dengan FIFA juga."
"Kompetisi berhenti tiga bulan saja sudah berapa kerugiannya. Dengan segala hormat, bukan apa-apa kita sehat nih, tapi kita diem saja tidak berbuat apa-apa bakalan sakit juga. Sakit tidak pegang duit. Kerja kalau sakit, kan masih pegang duit, nah ini pikiran saya gitu," ia menambahkan.
Baca Juga: Ikuti Rapid Test, 44 Personel Arema FC Dinyatakan Nonreaktif Covid-19
Terkait regulasi lengkap, Ruddy mengaku harus bersabar menunggu. Sebab, PSSI dan PT LIB sedang meramu formula yang pas agar Liga 1 bisa berjalan dengan lancar.
"Kalau hal yang teknis yang menyangkut regulasi sabar dulu karena PSSI atau PT LIB kerjaannya banyak, apalagi PSSI mau menyambut Piala Dunia. Jadi kalau ada kekurangan wajar, karena dalam kondisi tidak normal," jelasnya.
"Mudah-mudahan pertemuan berikutnya nanti ada pembahasan lebih detail lagi soal yang teknis. Kaya degradasi sama industri sebenarnya mau ngomong sih, cuma nanti sajalah."
"Jadi kasihan, pemain ada keluarga, tukang pijit di mes ada keluarga, karyawan ada keluarga, jadi kasihan. Kita harus kreatif di masa saat ini agar supaya dapur ngebul," pungkasnya.