Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti, mengungkapkan bahwa sudah ada dua agenda untuk timnya menggelar pertandingan uji coba. Bukan uji coba internasional, melainkan melawan tim lokal.
Awalnya, uji coba dijadwalkan pada Minggu kedua training camp (TC) atau pemusatan latihan. Namun, hal itu belum bisa dilakukan karena situasi saat ini.
Tim yang akan menjadi lawan Timnas Indonesia U-16 adalah Tim U-18 Kabupaten Bekasi yang akan digelar Jumat (24/7/2020). Lalu, lima hari setelahnya Garuda Muda akan kembali dijajal kemampuannya melawan Bina Taruna U-17 atau U-18.
"Rencananya Jumat depan, kita dapat tim yaitu tim U-18 Kabupaten Bekasi. Tanggal 29 Juli, kami akan uji coba lagi melawan Bina Taruna U-17 atau U-18. Kami cari usia yang jauh lebih tua biar kompetitif," kata Bima Sakti dalam jumpa pers virtual, Sabtu (18/7/2020).
Baca Juga: Bima Sakti Sampaikan Keinginan Timnas U-16 Beruji Coba Internasional
Bima juga menambahkan uji coba melawan kedua tim tersebut akan diterapkan protokol kesehatan yang ketat, mengingat masih dalam situasi pandemi COVID-19.
Salah satunya adalah dengan melakukan rapid test terutama bagi tim lawan. Rapid test ini akan dilakukan oleh tim dokter dari PSSI.
"Kami koordinasi dengan dokter timnas. Jadi sebelum pertandingan dilakukan rapid test. Ketika non-reaktif kita bisa uji coba. Yang melakukan rapid adalah tim dokter kami, bukannya tim lawan rapid sendiri karena kita nggak tahu akurat atau nggak. Kalau dokter kita bisa pastikan non-reaktif," jelas Bima Sakti.
"Seminggu sekali, pemain kami juga menjalani tes rapid. Senin kami rencanakan swab test lagi. Mengingat ada kontak fisik dan lain-lain." tambah mantan pemain Persegres Gresik United itu.
Sementara soal latihan di minggu kedua, Bima Sakti menyebut masih fokus peningkatan fisik. Peningkatan intensitas latihan baru dilakukan di minggu ketiga
Baca Juga: Intensitas Latihan Timnas U-16 Ditingkatkan Tergantung Kondisi Pemain
"Karena hampir 3,5-4 bulan tidak latihan di lapangan, hanya individual. Setelah Senin besok, kita latihan normal," pungkasnya.