Suara.com - General Manager klub Arema FC Ruddy Widodo mengatakan bahwa pihaknya menerima kebijakan PT Liga Indonesia Baru (LIB) soal subsidi untuk tim-tim Liga 1 2020 di masa pandemi COVID-19.
Ruddy mengatakan kepada Antara di Jakarta, Jumat (17/7/2020), keinginan LIB untuk memberikan subsidi sebesar Rp800 juta perbulan kepada setiap klub Liga 1 mulai bulan September 2020 adalah jalan terbaik saat ini.
"Jumlah Rp800 juta itu, kan, artinya naik hampir seratus persen dari sebelumnya Rp520 juta. Kalau ngomong berat, ya, berat. Kalau kurang, pasti kurang. Namun, kami harus bersyukur. Yang penting, liga bisa terus berjalan," ujar dia.
LIB melalui direktur operasionalnya Sudjarno mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan subsidi Rp800 juta perbulan kepada setiap tim Liga 1 pada lanjutan kompetisi mulai bulan September 2020, atau satu bulan sebelum 'kick off' lanjutan Liga 1, sampai Februari 2021.
Baca Juga: LIB: Klub Peserta Liga 1 2020 Bakal Disubsidi Rp800 Juta Per Bulan
Jumlah itu sesuai rencana yang pernah dipaparkan saat LIB dan PSSI bertemu secara virtual dengan klub-klub Liga 1 pada awal Juni 2020.
PT LIB sudah memaparkan perihal subsidi Rp800 juta perbulan dalam pertemuan dengan klub-klub Liga 1 secara virtual, Jumat (17/7/2020).
Meski demikian, besaran subsidi terkini masih akan didiskusikan dengan pihak klub pada rapat berikutnya yang rencananya berlangsung pada Senin, 27 Juli 2020.
Namun, Sudjarno mengisyaratkan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan subsidi untuk bulan April sampai Juni 2020, saat di mana klub diwajibkan PSSI menggaji pemain dan pelatihnya meski kompetisi diliburkan karena pandemi COVID-19.
Alasannya, subsidi hanya dapat dibayar ketika pertandingan bergulir. Hal ini juga terkait sponsor dan lain-lain.
Baca Juga: Jelang Kompetisi, PT LIB Gelar Pertemuan dengan 18 Tim Peserta Liga 1 2020
Ruddy Widodo sendiri memaklumi hal tersebut. Dia berharap klub-klub lain juga demikian.
"Keadaan kemarin, kan, force majeure. Jadi sebenarnya harus tahu sama tahu. Kita sama-sama berkorban untuk kompetisi," tutur Ruddy.