Suara.com - Bali United memilih Yogyakarta sebagai markas mereka untuk lanjutan Liga 1 2020. Hal itu seperti disampaikan oleh CEO Bali United, Yabes Tanuri.
Sebagaimana diketahui, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, meminta kepada 18 kontestan Liga 1 untuk mengajukan markas yang akan mereka pakai saat Liga 1 dilanjutkan kembali pada 1 Oktober mendatang.
Terutama bagi tim-tim yang berasal dari luar Pulau Jawa termasuk Bali United. Pasalnya, seluruh pertandingan Liga 1 akan berpusat di Pulau Jawa.
![CEO Bali United Yabes Tanuri. (Suara.com/Adie Prasetyo)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/10/11/45019-ceo-bali-united-yabes-tanuri.jpg)
Meski sudah memilih Yogyakarta, namun Serdadu Tridatu --julukan Bali United-- tidak menyebut stadion mana yang akan digunakan. Lokasinya yang representatif menjadi alasan manajemen Bali United memilih Yogyakarta.
Baca Juga: Rahmad Darmawan: Madura United Kembali Berlatih 1 September
Memang, ada beberapa stadion yang bisa digunakan di sekitaran Yogyakarta. Diantaranya Maguwoharjo Sleman, Mandala Krida Yogyakarta, hingga Sultan Agung Bantul.
Selain stadion, ada beberapa lapangan yang bisa dipakai oleh tim asuhan Stefano Cugurra itu. Beberapa lapangan bahkan cukup terawat dan punya fasilitas memadai seperti di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
"Sampai saat ini Yogyakarta menjadi pilihan kami, tapi masih menunggu keputusan dari PT LIB dan PSSI. Alasannya, lumayan centralized, banyak stadion, ada beberapa tempat latihan juga," kata Yabes saat dihubungi awak media, Rabu (15/7/2020) malam.
Selain Bali United, kemungkinan akan ada tim lain yang berasal dari Pulau Jawa yang akan bermarkas di Yogyakarta. Mereka adalah Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, Barito Putera, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura.
Bahkan, Direktur utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, menyebut ada 13 tim yang ingin ber-homebase di Yogyakarta. Namun, ia tidak menyebut secara rinci klub-klub tersebut.
Baca Juga: Harapan Andy Setyo pada Tira Persikabo Saat Liga 1 Kembali Bergulir
"Pilihan ke-13 tim itu jatuh pada Stadion Maguwoharjo dan Stadion Sultan Agung. Jumlah yang memilih Maguwoharjo dan Sultan Agung berimbang. Bukan hanya tim dari luar Pulau Jawa yang mengajukan home base," ujar Akhmad dilansir dari Antara.