Suara.com - Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani, masih mempertanyakan aturan main di Liga 1 2020 yang lebih detail. Seperti penghapusan sistem degradasi hingga penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) telah memutuskan bahwa Liga 1 akan bergulir lagi pada 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021. Selain itu beberapa aturan umum telah disampaikan oleh PT LIB.
Seperti seluruh pertandingan berpusat di Pulau Jawa dan tidak ada penonton. Sementara terkait sistem degradasi, hak komersial, protokol kesehatan yang akan digunakan, hingga jadwal lengkap pertandingan masih belum disampaikan.
Rahmat mengaku pihaknya masih menunggu-nunggu hal tersebut. Namun, ia memprediksi detail regulasi tersebut akan keluar saat PT LIB menggelar manager meeting.
"Memang surat terbaru (PT LIB) itu bersifat umum. bahwa Liga dimulai 1 Oktober 2020, liga berpusat di Jawa, dan tanpa penonton, lalu juga ada pemberitahuan soal manager meeting," kata Rahmat Djailani saat dihubungi Suara.com via telepon, Selasa (14/7/2020).
Baca Juga: Kesibukan Makan Konate Jelang Liga 1 2020 Restart
"Kami masih menunggu teknisnya kaya degradasi, hak komersial, jadwal lengkap, protokol kesehatan nanti biaya siapa yang tanggung. Kami masih menunggu itu, mungkin baru ada jelang manajer meeting karena akan disampaikan dulu baru dipublikasikan," ucapnya.
Persiraja yang menjadi salah satu tim yang bakal mengungsi ke Pulau Jawa telah menentukan stadion mana yang akan digunakan sebagai markas. Mereka memilih Stadion Maguwoharjo, Sleman, karena dianggap cocok dengan karakter Persiraja.
"Kami sudah mengajukan Stadion Maguwoharjo. Kita satu saja mengajukannya. Nanti terserah PT LIB saja mau di mana," pungkasnya.