Suara.com - Tindakan rasisme kembali terjadi di dunia sepak bola. Kali ini yang menjadi korban adalah penyerang Crystal Palace, Wilfried Zaha.
Melansir dari The Sun, insiden tersebut menimpa Zaha sebelum laga Crystal Palace melawan Aston Villa dalam lanjutan Liga Inggris, Minggu (12/5/2020). Kala itu, ia mendapat pelecehan bernada rasisme dan ancaman yang dikirimkan ke media sosial pribadinya.
Ancaman tersebut berisi Zaha dilarang mencetak gol. Andai itu dilakukan, pemain 27 tahun itu akan didatangi sekelompok orang kulit putih yang memakai baju hantu guna membunuhnya.
''Kamu sebaiknya tidak mencetak gol pada laga besok dasar hitam sialan. Atau aku bakal datang ke rumahmu dengan berdandan sebagai hantu,'' demikian isi pesan tersebut.
Baca Juga: Chelsea Taklukkan Norwich, Lampard Angkat Topi buat Olivier Giroud
Tak lama berselang, Zaha pun langsung mengunggah pesan ancaman tersebut di media sosial. Akhirnya, pihak kepolisian merespons dan segera melakukan tindakan.
Tak sampai 24 jam, polisi berhasil meringkus pelaku rasisme tersebut. Yang cukup mengejutkan adalah yang menyerang tersebut bocah berusia 12 tahun.
Tidak diketahui motif apa yang mendasari ia melakukan tindakan tersebut. Namun bocah awal wilayah Solihull, Inggis itu kini dilaporkan sudah ditahan.
''Kami tahu ada laporan tentang sejumlah pesan rasis yang dikirim ke seorang pesepak bola. Setelah kami melihatnya dan melakukan pemeriksaan, kami telah menangkap seorang anak laki-laki. Anak 12 tahun dari Solihull telah dibawa ke tahanan,''cuit pihak kepolisian di akun Twitternya.
''Terima kasih kepada semua orang yang membantu. Rasisme tidak ada toleransi sedikitpun,'' tegasnya.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Usai Duel Chelsea vs Norwich City di Stamford Bridge
Sementara itu, laga sendiri berakhir untuk kekalahan Crystal Palace 0-2 dari Aston Villa. Zaha pun juga tak mencetak gol.