Suara.com - Atalanta sukses mencatatkan rekor apik setelah mengalahkan Sampdoria dengan skor 2-0 dalam lanjutan Serie A Italia 2019/2020, Kamis (9/7/2020) dini hari WIB.
Kemenangan ini membuat Atalanta sukses meraih kemenangan dalam sembilan laga terakhir. Mereka kini juga hanya terpaut sembilan poin dari pemuncak klasemen sementara, Juventus.
Atalanta akan berhadapan dengan Juventus pada pertandingan berikutnya. Seandainya Atalanta mampu memetik kemenangan, mereka hanya akan terpaut enam poin dari sang juara bertahan.
Namun, pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, enggan berpikir sampai sejauh ini. Ia merasa juara Serie A Italia sudah menjadi milik Juventus meski kompetisi masih belum berakhir.
Baca Juga: 5 Hits Bola: Beliin Pacar Mini Cooper, Bek Timnas Indonesia U-23 Ini Viral
"Kami tidak dapat membiarkan hal itu melayang di benak kami, karena Juve memiliki scudetto dalam genggaman mereka," kata Gasperini kepada Sky Sport Italia.
"Bahkan kemarin, meski mereka kalah 2-4 dari Milan, mereka tetap memperlihatkan bahwa mereka adalah tim terkuat. Kami hanya berusaha menantang diri sendiri, untuk mengamankan spot Liga Champions, berusaha untuk menaklukkan rekor poin kami, dan kemudian kita lihat apakah kami dapat finis di atas Lazio atau Inter," tambahnya.
Perihal pertandingan melawan Sampdoria, Gasperini mengatakan ia sudah memperkirakan tim asal Genoa itu akan memberikan perlawanan berat dan mampu melancarkan serangan balik yang berbahaya.
"Kami tampil baik, karena inilah risiko tipe pertandingan seperti ini, namun kami bermain dengan intensitas dan membuktikan kami memiliki banyak cara untuk memenangi pertandingan. Itu hal yang bernilai," tutur Gasperini.
Atalanta juga memiliki dua catatan tidak kemasukan sama sekali secara beruntun, maka mereka bukan hanya tim dengan daya serang yang hebat.
Baca Juga: Bima Sakti Hanya Inginkan Pemain Bermental Baja di Timnas U-16
"Itu tergantung pada pengalaman kami seiring berjalannya waktu. Praktis ini merupakan skuat yang sama seperti musim lalu, kami hanya menambah (Luis) Muriel, Ruslan Malinovskyi, dan beberapa pemain muda. Kami bermain di Eropa dan hal itu membuat kami memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan permainan dalam berbagai cara," ujar Gasperini.