Takut Gunung Merapi Meletus, Alasan Mandala Krida Dicoret dari Daftar PSSI

Jum'at, 03 Juli 2020 | 20:39 WIB
Takut Gunung Merapi Meletus, Alasan Mandala Krida Dicoret dari Daftar PSSI
Puncak Gunung Merapi terlihat dari Sungai Gendol, Bronggang, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (3/5). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan buka suara terkait pergantian venue untuk Piala Dunia U-20 2021. Dua dari enam stadion yang sudah ditetapkan sebelumnya, dicoret.

Dua stadion yang dicoret adalah Pakansari (Bogor) dan Mandala Krida (Yogyakarta). Keduanya diganti stadion Jakabaring (Palembang) dan Si Jalak Harupat (Bandung).

Jakabaring dan Si Jalak Harupat akan melengkapi empat stadion lainnya yang akan dipakai sebagai venue Piala Dunia U-20 tahun depan yaitu Gelora Bung Karno (Jakarta), Manahan (Solo), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Kapten I Wayan Dipta (Bali).

Sementara empat sisanya bersifat cadangan yaitu Pakansari (Bogor), Patriot (Bekasi), Wibawa Mukti (Cikarang), dan Mandala Krida (Yogyakarta).

Baca Juga: Ketum PSSI: Roadmap dari Shin Tae-yong Belum Lengkap

Ketua PSSI Mochamad Iriawan (dua dari kanan) didampingi Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo (tiga dari Kanan) dani Sekjen PSSI Ratu Tisha (sua dari kiri) saat menunjau Lapangan Stadion manahan Solo, Jateng, Minggu (9/2/2020). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
Ketua PSSI Mochamad Iriawan (dua dari kanan) didampingi Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo (tiga dari Kanan) dani Sekjen PSSI Ratu Tisha (sua dari kiri) saat menunjau Lapangan Stadion manahan Solo, Jateng, Minggu (9/2/2020). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)

Iriawan menjelaskan ada beberapa pertimbangan yang membuat Stadion Mandala Krida di Yogyakarta batal dijadikan sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 2021. Salah satunya kondisi Gunung Merapi yang menurut Iriawan bisa meletus kapas saja.

"Mandala Krida, FIFA nanya soal erupsi Gunung Merapi. Jadi kami tidak bisa menjamin kapan gunungnya akan memuntahkan lahar," kata Iriawan dalam jumpa pers di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (3/7/2020).

Sementara terkait pemilihan Jakabaring dengan alasan markas Sriwijaya FC itu sudah beberapa kali menggelar event internasional. Oleh karena itu, sarana dan fasilitas pendukung di Jakabaring sudah teruji.

Petugas melakukan perawatan rutin di lapangan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (28/6). [ANTARA FOTO/Feny Selly]
Petugas melakukan perawatan rutin di lapangan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (28/6). [ANTARA FOTO/Feny Selly]

"Jakabaring kenapa? karena udah gelar event internasional. Jakabaring lebih lengkap ketimbang dua itu (Pakansari dan Mandala Krida), akomodasi dan transportasi tersedia. Pemerintah di sana juga luar biasa, tapi bukan berarti pemerintah lain enggak serius," jelasnya.

"Kalau Bandung sudah bagus. Di sana ada stadion pendukungnya juga, tapi tinggal dipoles sedikit," tambahnya.

Baca Juga: Ditanya Kapan Shin Tae-yong ke Indonesia, Nova: Saya Belum Dapat Kabar

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menyebut sudah berkomunikasi dengan FIFA ihwal perubahan venue. Menurutnya, dalam waktu dekat FIFA akan melakukan pengecekan langsung ke Indonesia.

"Enam stadion itu kami sudah komunikasi dengan FIFA. Makanya mereka akan datang ke sini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI