Suara.com - Penggawa Persib Bandung menjalani tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR), sebagai salah satu penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi virus Corona. Tes itu berlangsung di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Bandung, Jumat (3/7/2020).
Swab test tersebut menjadi persiapan terakhir sebelum skuat berjuluk Maung Bandung menjalani latihan rutin yang rencananya mulai digelar pada Senin (6/7/2020) mendatang.
Dokter tim Persib, Raffi Ghani mengaku tes Swab PCR dipilih Persib lantaran tes teresebut lebih efektif dalam mendeteksi virus Corona ketimbang rapid test.
"Memang karena saat ini sedang ada pandemi maka banyak protokol kesehatan yang dijalankan salah satunya tes Swab ini, alhamdulillah yang terlibat di Persib dilakukan pemeriksaan," ungkap Raffi.
Baca Juga: 36 Buruh Unilever Positif Covid, Emil Desak Industri Lakukan Swab Mandiri
Menurutnya, pemeriksaan akan dilakukan dalam dua tahap, lantaran masih ada beberapa pemain asing Persib yang belum bisa merapat karena masih berada di negara masing-masing. Di antaranya Wander Luiz dan Geoffrey Castillion.
"Pemeriksaan ini akan kita lakukan dalam dua tahap karena belum semua pemain atau ofisial belum kumpul semua. Tapi kita pastikan akan diperiksa semua," jelasnya.
Total ada sebanyak 46 orang termasuk pelatih kepala Persib Roberts Rene Alberts, ofisial dan beberapa pemain lokal Persib yang diperiksa swab PCR.
"Total yang diperiksa 46 orang," tukasnya.
Kiper Persib I Made Wirawan mengaku sangat menyambut baik pemeriksaan Swab PCR yang ditempuh Persib. Menurutnya, pemeriksaan Swab sangat membantu pemain yang akan mulai berkumpul untuk menjalani latihan rutin.
Baca Juga: Kompetisi Lanjut Oktober, Legiun Asing Persib: Saya Fokus ke Liga 1 2020
"Pemeriksaan Swab test ini positif ya, ini sangat bagus sekali," jelasnya.
Ridwan Kami Tinjau Pelaksanaan Tes PCR Persib
Pelaksaan Jalannya tes Swab Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap pemain dan ofisial Persib, yang berlangsung di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Bandung, ditinjau langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam kesempatan itu, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan, mengatakan tes Swab sengaja dipilih oleh Persib, setelah sebelumnya manajemen Persib mengirimkan pengajuan kepada Labkesda Jawa Barat.
Tes Swab dipilih lantaran lebih akurat dalam mendeteksi adanya virus Corona.
"Hari ini, di tempat ini saya memfasilitasi persiapan Persib dan pemain-pemainnya untuk memulai aktivitas normal yaitu latihan, persyaratan dari PSSI yang mensyaratkan minimal harus ada rapid tes," ucap Ridwan kepada awak media, di sela kunjungannya.
"Di jabar khususnya kami merasa lebih baik tidak rapid tes tapi menggunakan swab PCR yang memang paling kuat dan paling terukur dalam mengukur swab," katanya.
Sementara itu, Ridwan Kamil mengaku belum bisa memastikan apakah beberapa stadion di Jawa Barat bisa digunakan sebagai tempat berlangsungnya pertandingan Liga 1 yang akan kembali dihelat pada Oktober 2020, nanti.
Ridwan mengatakan patokan bisa atau tidaknya stadion di Jawa Barat dijadikan venue pertandingan Liga 1 dilihat dari epidemologis terkait pandemi virus Corona atau Covid-19.
"Kalau saya patokannya epidemologis, bukan gimana-gimana. Kalau stadionnya misalnya ada di zona yang tidak memungkinkan pasti kami tidak bisa mengizinkan juga," ungkap Ridwan Kamil.
Walau demikian, Ridwan mengatakan peluang untuk Jawa Barat menjadi salah satu tuan rumah digelarnya kompetisi Liga 1 cukup terbuka lebar. Meski latar belakang wilayah di Jawa Barat masih terbilang tinggi untuk kasus positif virus Corona, tapi saat ini kebijakan yang diterapkan Jawa Barat yakni Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).
Walhasil, kata dia, patokannya bukan pada status zona di kota atau kabupaten bersangkutan tapi dengan skala lebih kecil, semisal di tingkat kelurahan tempat lokasi stadion berada.
"Kan sekarang PSBM (Pembatasan Sosial Berskala Mikro). Mungkin si kotanya ada di zona kuning, tapi stadionnya ada di kelurahan zona biru atau hijau, berarti boleh (dipakai)," jelasnya.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil menegaskan mau itu kegiatan olah raga ataupun kegiatan lainnya yang melibatkan banyak orang, patokannya tetap pada epidemologi.
"Kuncinya, patokannya sama, epidemologi sebagai patokan mengukur boleh tidaknya sebuah tempat, mau fasilitas olahraga atau bukan," imbuhnya.
Ada beberapa stadion di Jawa Barat yang kemungkinan akan dijadikan tempat berlangsungnya laga Liga 1 kalau ternyata Jawa Barat terpilih menjadi salah satu tempat dihelatnya Liga 1. Selain stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), adapula stadion Pakansari, Cibinong, Bogor yang bakal dijadikan markas Persikabo.
"Yang jadi masalah nanti bagaimana mengatur penonton, itu yang paling sulit tapi kalau di luar negeri kan tanpa penonton dulu kan," ungkapnya.
Kontributor : Aminuddin