Persebaya Tak Setuju Kompetisi Liga 1 2020 Dilanjutkan

Rabu, 01 Juli 2020 | 19:02 WIB
Persebaya Tak Setuju Kompetisi Liga 1 2020 Dilanjutkan
Presiden Persebaya Surabaya Azrul Ananda ditemui wartawan di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (10/5/2019) [Suara.com/Adie Prasetyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu kontestan Liga 1 2020, Persebaya Surabaya menolak kompetisi dilanjutkan menyusul keluarnya Surat Keputusan (SK) PSSI nomor SKEP/53/VI/2020. Dalam SK tersebut disebutkan kompetisi akan bergulir pada Oktober mendatang.

Namun, tidak ada tanggal kepastian kick-off kompetisi. Tidak hanya itu, regulasi serta aturan main di kompetisi nanti juga belum disampaikan oleh PSSI.

Penolakan Persebaya ini disampaikan langsung oleh Presiden klub Azrul Ananda. Tim berjuluk Bajul Ijo --julukan Persebaya-- memiliki alasan menolak kompetisi musim ini dilanjutkan.

Salah satunya adalah PSSI belum memberikan panduan teknis yang jelas dan detail kepada klub apabila kompetisi dilanjutkan. Azrul mengatakan seharusnya panduan tersebut segera dibuat sebagai pedoman klub.

Baca Juga: Persita Sambut Baik Liga 1 2020 Kembali Bulan Oktober

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat memberikan keterangan pers terkait kompetisi musim 2020 di Kantor PSSI, Gedung Fx, Jakarta, Minggu (28/6/2020). (Suara.com / Adie Prasetyo Nugraha).
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat memberikan keterangan pers terkait kompetisi musim 2020 di Kantor PSSI, Gedung Fx, Jakarta, Minggu (28/6/2020). (Suara.com / Adie Prasetyo Nugraha).

"Padahal ini sangat diperlukan untuk memberi kepastian kepada semua stakeholder sepak bola," kata Azrul dalam rilis yang diterima suara.com, Rabu (1/7/2020).

Bagi Azrul menggelar kompetisi di tengah ketidakpastian bakal menimbulkan risiko. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 saat ini yang belum menemui kepastian bakal mereda.

"Keputusan untuk melanjutkan kompetisi di tengah situasi yang serba tidak pasti justru akan menambah risiko dan beban bagi klub. Saat ini, energi pemerintah dan seluruh elemen bangsa fokus pada melawan pandemi COVID-19 dan belum ada tanda-tanda pandemi ini kapan akan berakhir," tambahnya.

"Terlebih situasi di Surabaya, jumlah pertambahan pasien dan kematian tertinggi di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di kawasan Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik). Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktivitas sepak bola di semua tingkatan," pungkasnya.

Baca Juga: Liga Dilanjut Oktober, Bagaimana Nasib Piala Indonesia?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI