Suara.com - Manchester United diprediksi mengalami masalah finansial lebih besar akibat pandemi COVID-19 dibanding rival-rivalnya di Liga Premier Inggris. Manajer United Ole Gunnar Solskjaer mengatakan dana segar untuk belanja pemain di bursa transfer musim panas pun masih masih belum jelas.
United menarik target finansial tahunan mereka pada Mei setelah kehilangan sekitar 23 juta pound (sekitar Rp402,7 miliar) dalam pendapatan triwulanan karena musim dihentikan sementara akibat krisis virus corona.
Liga Premier Inggris dimulai kembali bulan ini namun penggemar dilarang untuk menghadiri pertandingan dan itu sangat memengaruhi pemasukan setiap klub, tidak terkecuali United. Solskjaer mengatakan, United yang saat ini masih terlilit utang 429 juta pound (sekitar Rp7,5 triliun), akan berhemat.
"Kami harus memandang luas sendiri terhadap berbagai hal untuk melihat seberapa keras kami terpukul," kata Solskjaer kepada wartawan menjelang pertandingan perempat final Piala FA, Sabtu (27/6/2020), di Carrow Road, markas Norwich City.
Baca Juga: Jadwal Perempatfinal Piala FA, Manchester United Main Nanti Malam
"Bukan saya yang mengatakan kami akan punya dana, karena saya sungguh tidak tahu. Kami klub yang kuat secara finansial, tapi kami juga mungkin terpukul lebih dari yang lain," sambungnya seperti dikutip Reuters.
United berada di urutan kelima Liga Premier Inggris, lima poin di belakang Chelsea yang berada di posisi keempat. Dengan tujuh pertandingan tersisa, United masih berpeluang untuk mengakhiri musim di zona Liga Champions.
Bersama dengan tim urutan kedua Manchester City, yang telah mendapat sanksi bermain di kompetisi Eropa selama dua musim karena melanggar aturan finansial UEFA, posisi kelima seharusnya menjamin lolos ke Liga Champions.
Akan tetapi jika City memenangi banding di Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS), maka penghuni posisi lima di klasemen akhir Liga Inggris berhak atas tiket Liga Europa. Hasil banding City di CAS akan diputuskan bulan depan.
Selain itu, Manchester United juga masih memiliki pintu lain untuk bisa tampil di Liga Champions musim depan. Yaitu dengan memenangi Liga Europa musim ini.
Baca Juga: Manajer Manchester United: Sakit Melihat Liverpool Juara
"Mari kita lihat seberapa cepat kami bisa mendapatkan penggemar kami kembali ke dalam stadion," kata manajer asal Norwegia.
"Masih banyak ketidakpastian. Di tiga atau empat bulan ini, setiap pebisnis di dunia, setiap pesepakbola di dunia, saya kira semua orang masih belum mengetahui dampaknya di masa yang akan datang."